PERBEDAAN MODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL SIKLUS 5E DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Prihma Sinta, Utami (2013) PERBEDAAN MODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL SIKLUS 5E DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
1. HALAMAN DEPAN.pdf

Download (302kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (26kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. BAB I.pdf

Download (41kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. BAB II.pdf

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB III.pdf

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. BAB IV.pdf

Download (470kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. BAB V.pdf

Download (26kB) | Preview

Abstract

Kemandirian belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Yogyakarta tergolong rendah dan metode yang digunakan guru kurang bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan signifikansi antara model belajar Problem-Based Learning dan model siklus 5E dalam meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Subject, Pretest-Posttest Group Design dengan menggunakan dua kelas eksperimen. Populasi penelitian ini yaitu kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013, sedangkan sampelnya yaitu kelas VIII B dan kelas VIII C. Teknik sampling yang digunakan ialah Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, angket, tes dan dokumentasi. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi dan konstruk. Uji reliabilitas yang digunakan yaitu menggunakan rumus H.J.X. Fernandes. Uji prasyarat analisis hipotesis dengan melakukan uji normalitas, dan uji homogenitas. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah independent sample t-test (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil uji-t nilai standard gain menunjukkan bahwa harga t untuk varian sama adalah 2,54 dengan tingkat signifikansi 0,01. Hasil menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu t = 2, 54 lebih besar dari pada t tabel 0.025 = 1,99 maka H ditolak. Taraf signifikansi hitung yaitu 0, 01 yang nilainya lebih kecil dari pada 0,05 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa H 0 ditolak, dan H a 0 hitung diterima, artinya menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikansi antara model PBL dan model siklus 5E dalam meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa. (2) Model PBL memberi kontribusi lebih signifikan terhadap kemandirian belajar IPS siswa dibandingkan model siklus 5E. Hal ini dilihat dari persentase peningkatan hasil angket kemandirian belajar IPS siswa, untuk kelas yang diajar dengan model PBL memperoleh peningkatan sebesar 21, 03% sedangkan untuk kelas yang diajar dengan model siklus 5E memperoleh peningkatan sebesar 13, 89%. Selain dilihat dari hasil angket, berdasarkan hasil tes belajar IPS siswa menunjukkan persentase siswa yang mencapai KKM untuk kelas yang diajar dengan model PBL sebesar 82, 85% sedangkan kelas yang diajar dengan model siklus 5E sebesar 74, 28%. Kata-kata kunci : Kemandirian Belajar, Model PBL, Model Siklus 5E , IPS

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Pendidikan > Teori dan Praktek Pendidikan
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan IPS
Depositing User: Admin Pendidikan IPS FIS
Date Deposited: 15 May 2015 03:20
Last Modified: 29 Jan 2019 22:19
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/18570

Actions (login required)

View Item View Item