Pengembangan Model Ujian Akhir Daerah untuk Memantau Kualitas Pendidikan di Era Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Heri Retnawati, Dr. (2010) Pengembangan Model Ujian Akhir Daerah untuk Memantau Kualitas Pendidikan di Era Otonomi Daerah dan Desentralisasi. [Experiment/Research]

[img] Text
06_Heri_Retnawati.doc

Download (22kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini yakni (1) mengidentifikasi permasalahan dan deskripsi kebutuhan (need assesment) terkait dengan penenentuan kualitas hasil pembelajaran antar sekolah/wilayah yang telah dilakukan daerah, (2) mengembangan model ujian akhir daerah untuk menentukan kualitas hasil belajar antar sekolah/wilayah berdasarkan hasil studi pendahuluan dan Delphi, (3) Melaksanakan ujicoba model, monitoring dan evaluasi, dan revisi, sehingga memperoleh model final ujian akhir daerah untuk menentukan kualitas keberhasilan pendidikan di era otonomi daerah dan desentralisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development), yang terdiri dari dua tahap. Tahap I merupakan base line study, untuk mengidentifikasi permasalahan dan deskripsi kebutuhan (need assesment), dan meramalkan urgensi ujian akhir daerah dan penenentuan kualitas keberhasilan pendidikan di era otonomi daerah. Tahap II merupakan tahap pengembangan model berbasis concordance, ujicoba, monitoring dan evaluasi, dan revisi. Tahap III merupakan tahap pengembangan model berbasis equating, ujicoba, monitoring dan evaluasi, dan revisi, sekaligus menyusun buku panduannya. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi partisipasi, delphi, dokumentasi dan wawancara mendalam (indept interview). Analisis data dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tahun I yakni (1) identifikasi permasalahan pendidikan terkait dengan pelaksanaan ujian akhir sekolah (need assesment), yang diperoleh hasil bahwa pelaksanaan ujian akhir semester tiap kabupaten berbeda-beda meskipun mengukur standar kompetensi dasar yang sama, dan belum adanya koordinasi antar daerah kabupaten untuk mendesain ujian bersama, sehingga terjadi kesamaan skala untuk memantau kualitas pendidikan antar daerah, antar sekolah, dan antar waktu, (2) telah disusun model hipotetik, berbasis concordance dan berbasis butir bersama (equating), (3) telah dilakukan uji model ujian dengan menggunakan model tanpa butir besama (concordance), dan melakukan revisi terkait dengan dasar pembuatan kisi-kisi ujian dan pendekatan teori yang digunakan pada penskoran sehingga memeroleh model akhir. Selanjutnya pada tahun kedua (2011) kegiatan yang akan dilaksanakan yakni ujicoba model berbasis butir bersama (equating), melakukan revisi, dan menyusun buku panduan baik untuk model tanpa butir bersama maupun maupun model berbasis butir bersama.

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika
LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Date Deposited: 06 Jul 2012 06:27
Last Modified: 02 Oct 2019 02:15
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/1835

Actions (login required)

View Item View Item