Variasi Keluasan Makna Interpersonal Translasi Dwibahasa: Teks Winnetou I Berbahasa Indonesia dan Inggris

Supiani, Akhmad (2014) Variasi Keluasan Makna Interpersonal Translasi Dwibahasa: Teks Winnetou I Berbahasa Indonesia dan Inggris. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-akhmad-supiani-10706259009.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerjemahan teks bilingual yang direalisasikan pada dua buah teks: Winnetou I dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) variasi keluasan makna interpersonal yang terjadi dalam teks Winnetou I berbahasa Indonesia dan Inggris, dan (2) penggunaan teknik-teknik penerjemahan terhadap istilah-istilah budaya yang terdapat dalam teks Winnetou I berbahasa Indonesia dan Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengukur data dalam parameter yang digunakan, dan deskriptif digunakan untuk pemaknaan dan interpretasi data. Data penelitian ini berupa klausa-klausa yang terdapat dalam teks 1 berbahasa Inggris dan teks 2 berbahasa Indonesia. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan parameter variasi keluasan makna interpersonal menjadi alat analisis data, lembar data sebagai instrumen pengumpulan data dan komputer sebagai instrumen pendukung. Validasi dan analisis data dilakukan dengan mengikutsertakan bantuan teman sejawat dan penilaian ahli. Temuan penelitian ini ada dua. Pertama, variasi keluasan makna interpersonal teks 1 dan teks 2 pada kategori rendah karena persentase tertinggi terjadi pada tingkat variasi 1 (sangat rendah) sebesar 38,26 persen yang diikuti oleh tingkat variasi 0 (paling rendah) sebesar 26,86 persen dan persentase terendah sebesar 1,97 persen terjadi pada variasi 4 (tinggi) dan variasi 5 (sangat tinggi). Hasil tingkat yang lebih tinggi persentasenya adalah 40,79 persen terjadi pada teks 1 dan 32,35 persen pada teks 2 atau sebesar 73.14 persen dari keseluruhan unit analisis yang berarti terjadi perluasan makna interpersonal pada teks 1 dibanding teks 2 sebesar 8,44 persen. Variasi keluasan makna interpersonal rendah terjadi karena sebagian besar klausa dan elemen fungsional teks 1 direpresentasikan dan direalisasikan teks 2. Hal ini terjadi karena intertekstualitas yang kuat antar kedua teks dan penerjemah berusaha menyampaikan keseluruhan pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya, sehingga hanya terjadi sedikit perbedaan jumlah klausa dan elemen fungsionalnya meskipun tata bahasa kedua teks pada dasarnya berbeda. Kedua, dari dua puluh teknik translasi terdapat 10 teknik translasi yang diterapkan dalam translasi istilah budaya. Berdasarkan frekuensi penggunaan teknik-teknik translasi istilah budaya tersebut, teknik pinjaman paling sering digunakan (65 kali), diikuti oleh teknik generalisasi dan teknik kreasi diskursif masing-masing enam kali, teknik calque lima kali, teknik modulasi dan teknik partikularisasi masing-masing empat kali, teknik amplifikasi dan teknik reduksi masing-masing tiga kali, dan teknik adaptasi dan teknik penambahan masing-masing dua kali. Tingginya frekuensi penggunaan teknik pinjaman memberikan gambaran bahwa teknik pengungkapan istilah budaya lebih berorientasi pada budaya dan bahasa sumber.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: variasi keluasan makna interpersonal, teknik penerjemahan, istilah budaya
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Inggris
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 28 Jan 2015 04:49
Last Modified: 23 Nov 2022 02:52
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/11953

Actions (login required)

View Item View Item