SAJEN PETURON DALAM UPACARA MANTEN DI DESA ROWODADI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH

Romi , Taufiqoh (2012) SAJEN PETURON DALAM UPACARA MANTEN DI DESA ROWODADI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
1-06205244055.pdf

Download (42MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1-06205244055.pdf

Download (141kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 2-06205244055.pdf

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 5-06205244055.pdf

Download (176kB) | Preview
[img]
Preview
Text
lampiran-06205244055.pdf

Download (14MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rowodadi, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asal-usul sajen peturon, prosesi sajen peturon, makna perangkat sesaji sajen peturon, dan fungsi sajen peturon bagi masyarakat pendukungnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi berpartisipasi dan wawancara mendalam dengan juru kunci dan pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan upacara sajen peturon. Instrumen penelitian ini menggunakan human instrumen dengan alat bantu perekam, catatan lapangan observasi, cacatan lapangan wawancara, kamera, dan handycam. Analisis data yang digunakan adalah kategorisasi dan perbandingan berkelanjutan. Untuk mengecek keabsahan data digunakan teknik triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) asal-usul sajen peturon berasal dari cerita Nyai Brayut dan Dewi Mariyam yang dipercaya sebagai dewi penjaga anak-anak ketika masih bayi. Semakin lama ana-anak tumbuh dewasa dan pada akhirnya menikah. Sebagai bentuk penghormatan kepada Nyai Brayut dan Dewi Mariyam masyarakat Rowodadi mengadakan upacara sajen peturon menjelang pernikahan putra-putri mereka; (2) prosesi upacara meliputi: (a) persiapan: pembuatan takir, pembuatan samir, pembuatan sesaji (berupa makanan dan non makanan), dan penataan sesaji; (b) pelaksanaan terdiri dari: (i) pembukaan terdiri dari pembakaran menyan dan pembacaan Basmalah dengan posisi menghadap ke kiblat tangan sedhakep, (ii) ikrar berisi penghormatan kepada para pepundhen atau sing mbau reksa, (iii) penutup berisi permohonan maaf kepada pepundhen dan permohonan keselamatan kepada keluarga yang mengadakan hajat manten; (3) makna simbolik perangkat sesaji upacara sajen peturon adalah memohon keselamatan, sebagai sarana menghormati leluhur atau sing mbau reksa Desa Rowodadi. Makna upacara sajen peturon adalah agar pelaksanaan ijab kabul dapat berjalan tanpa gangguan apapun, memberikan keselamatan dan kebahagian bagi keluarga manten dan yang membantu hajat tersebut. (4) fungsi sajen peturon bagi masyarakat pendukungnya adalah sebagai motivasi meningkatkan hubungan dengan Yang Kuasa, berharap agar selamat dan terhindar dari pegebluk, untuk mempertebal perasaan solidaritas, dan pelestarian tradisi leluhur.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Daerah
Perpustakaan
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 17 Jan 2013 03:05
Last Modified: 24 Sep 2020 04:13
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9481

Actions (login required)

View Item View Item