Pemberdayaan Keluarga Sangat Miskin melalui Program Keluarga Harapan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Studi Kasus di Kabupaten Bima dan Dompu).

Hardiansyah, Rila and Sujarwo, Sujarwo (2023) Pemberdayaan Keluarga Sangat Miskin melalui Program Keluarga Harapan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Studi Kasus di Kabupaten Bima dan Dompu). S3 thesis, Sekolah Pascasarjana.

[img] Text
disertasi_rila hardiansyah_16703261019.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menemukan pemberdayaan keluarga sangat miskin melalui Program Keluarga Harapan, (2) Menemukan kelemahan dan hambatan dalam pemberdayaan keluargasangat miskin peserta PKH (3) Menemukan pola pemberdayaan keluarga sangat miskin peserta Program Keluarga Harapan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, serta di Kecamatan Woja dan Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Informan dalam penelitian ini terdiri dari peserta PKH/KPM, pendamping PKH, koordinator wilayah PKH NTB, dan koordinator regional Bali Nusa Tenggara, yang sebagian di antaranya ditentukan secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Keabsahan data mengacu pada kriteria validasi Lincoln dan Guba yaitu: kredibilititas, transferabilitas, dipendeabilitas, dan konformabilitas. Hasil penelitain ini adalah sebagai berikut. Pertama, pemberdayaan KPM PKH dimulai dengan asumsi dasar bahwa aset dan kemampuan yang dimiliki oleh keluarga sangat miskin (KPM) merupakan komponen utama dalam pelaksanaan pemberdayaan, asset KPM berupa adanya keinginan dan kemampuan untuk berpartisipasi, mampu untuk bernegosiasi dan selanjutnya ada pendamping PKH yang memiliki fungsi sebagai fasilitator, broker, mediator, dan advokator, sehingga ada keterkaitan yang menciptakan suatu kegiatan pemberdayaan. Kedua, kelemahan dan hambatan dalam pemberdayaan PKH meliputi; Validasi data PKH yang dilakukan oleh pihak yang bukan SDM PKH, adanya KPM yang terlena dengan bantuan PKH sehingga tidak mau keluar dari kepesertaan PKH walaupun keadaan ekonomi yang sudah tidak dalam kondisi sebagai keluarga sangat miskin, data PKH rentan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, ego sektoral antara SKPD yang dapat menghambat keterlaksanaan program. Ketiga, pola pemberdayaan KPM melalui PKH dimulai dengan validasi data yang akurat, selanjutnya ditetapkan dalam kepesertaan PKH yang tidak hanya mendapatkan bantuan tunai bersyarat, tapi juga mendapatkan penguatan kapasitas keluarga yang diberikan oleh pendamping melalui family development session atau juga disebut pertemuan peningkatan kapasitas keluarga (P2K2).

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: keluarga miskin, pemberdayaan, pendamping, PK
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 25 Mar 2024 03:25
Last Modified: 25 Mar 2024 03:25
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/81490

Actions (login required)

View Item View Item