Kelekatan dan Kemandirian Santri Usia Dini.

Rohmah, Lailatu and Purwanta, Edi (2023) Kelekatan dan Kemandirian Santri Usia Dini. S3 thesis, Sekolah Pascasarjana.

[img] Text
disertasi-lailatu rohmah-19703261025.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Kelekatan dan kemandirian anak usia dini merupakan aspek penting dalam perkembangan anak. Banyak anak usia dini yang memiliki kelekatan tidak aman dan belum memiliki kemandirian yang sesuai dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses peningkatan kelekatan santri usia dini dengan pengasuh pesantren, menemukan pola kelekatan santri usia dini dengan pengasuh pesantren, mendeskripsikan proses pengembangan kemandirian santri usia dini, menemukan bentuk kemandirian santri usia dini dan pola pengasuhan santri usia dini. Penelitian menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian adalah 24 santri yang berusia 5 tahun dan 6 tahun di Pesantren Mamhis, dua pimpinan pesantren, tujuh pengasuh santri, dan enam orangtua santri. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi dan dianalisis melalui tahap kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (A) Proses peningkatan kelekatan santri usia dini dengan pengasuh dibentuk melalui pendekatan personal (pembentukan kesan pertama saat penyambutan santri usia dini yang baru datang, pengasuhan yang responsif dan sensitif, komunikasi yang intens dan nyaman, dan waktu yang cukup untuk mendampingi setiap kegiatan santri) dan pendekatan spiritual (pengasuh mendoakan santri usia dini agar dapat dekat dan nyaman dengan pengasuh dan betah tinggal di pesantren). (B) Pola kelekatan aman dapat dilihat dari indikator bahwa santri (1) merasa aman tinggal di pesantren, (2) menganggap pengasuh sebagai orangtua, (3) dekat dan akrab dengan semua pengasuh pesantren, (4) dapat berkomunikasi nyaman dengan pengasuh, (5) senang saat dijenguk oleh orangtua, (6) tidak menangis saat berpisah dengan orang tua setelah penjengukan, dan (7) senang kembali ke pesantren saat liburan telah usai. (C) Pengembangan kemandirian dilakukan melalui keteladanan, pendampingan dan peringatan, dan pemberian motivasi. (D) Pada aspek kemandirian, santri sudah mampu melakukan hal-hal berikut: (1) mandi sendiri, (2) memakai baju sendiri, (3) makan sendiri, (4) menata baju sendiri, (5) menyiapkan perlengkapan tidur sendiri, (6) buang air kecil dan buang air besar sendiri, (7) kesadaran untuk melakukan kegiatan dengan baik, (8) memiliki kemampuan problem-solving yang bagus, (9) mempunyai keberanian diri yang baik, (10) mempunyai rasa kepemilikan dan tanggungjawab dengan barang yang dimiliki, dan (11) mau berbagi dengan teman santri lainnya. (E) Pola pengasuhan di Pesantren Mamhis: (1) pengasuhan terpadu antara santri usia dini dengan santri sekolah dasar, (2) pengasuhan terjadwal dalam beberapa piket, (3) pendampingan kamar santri, (4) pengasuh berperan sebagai pengasuh, pengajar, dan pendidik. Novelty dari penelitian ini adalah pesantren dapat menjadi alternatif pendidikan dini.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: kelekatan, kemandirian, pengasuh pesantren, santri usia dini.
Subjects: Filsafat. Psikologi. Agama > Agama
Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Filsafat. Psikologi. Agama > Studi Islam
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 06 Nov 2023 04:31
Last Modified: 06 Nov 2023 04:31
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/79377

Actions (login required)

View Item View Item