Manajemen Peningkatan Mutu Proses di SMP N 5 Yogyakarta dan SMP N 8 Yogyakarta.

Witasari, Wilis and Jabar, Cepi S Abdul (2020) Manajemen Peningkatan Mutu Proses di SMP N 5 Yogyakarta dan SMP N 8 Yogyakarta. S2 thesis, Program Pascasarjana.

[img] Text
tesis-wilis witasari-16703251018.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi (1) penerapan manajemen, dan (2) faktor yang memengaruhi peningkatan mutu proses di SMP N 5 Yogyakarta dan SMP N 8 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Analsis data menggunakan analisis kualitatif yang dicetuskan oleh Miles, Huberman, dan Saldana, yaitu teknik analisis interaktif, yang meliputi 1) pengumpulan data, 2) kondensasi data, 3) penyajian data, dan 4) penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Manajemen peningkatan mutu di SMP N 5 Yogyakarta dan SMP N 8 Yogyakarta membentuk pola POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) sebagai berikut. a) Perencanaan di sekolah berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Selain EDS, SMP N 8 Yogyakarta juga melakukan Survey Kegiatan Masyarakat (SKM) sebagai dasar perencanaan. b) Dalam hal pengorganisasian, tidak ada perbedaan signifikan dalam proses pembagian tugas. Pembagian tugas dilakukan dengan cara memetakan kompetensi guru dan berdasarkan tugas, pokok dan fungsinya. Pada tahap ini, tim penjamin mutu dibentuk. c) Kegiatan pelaksanaan dilaksanakan sesuai perencanaan awal. Pelaksanaan di SMP N 5 Yogyakarta menekankan pada penyesuaian karakteristik siswa, sedangkan di SMP N 8 Yogyakarta menekankan pada teknis pembelajaran. Kekuatan pelaksanaan di SMP N 5 Yogyakarta terletak pada motivasi kepala sekolah, sedangkan kekuatan pelaksanaan di SMP N 8 Yogyakarta terletak pada tujuan dan target mutu dari kepala sekolah. d) Dalam hal monitoring dan evaluasi, kedua sekolah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program sekolah. Monitoring tidak langsung yang dilakukan di SMP N 5 Yogyakarta menggunakan instrumen sedangkan di SMP N 8 Yogyakarta menggunakan CCTV. Meskipun berbeda, keduanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu mengendalikan. Model evaluasi yang digunakan di kedua sekolah merupakan evaluasi kualitatif. (2) Faktor yang mempengaruhi manajemen mutu di kedua sekolah tersebut meliputi keterlibatan anggota, tata tertib sekolah, prestasi, iklim sekolah yang kondusif, dan keterlibatan masyarakat dan orangtua.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: manajemen peningkatan mutu, mutu, proses.
Subjects: Pendidikan > Manajemen Pendidikan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Manajemen Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 14 Apr 2021 01:58
Last Modified: 28 May 2021 05:42
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70424

Actions (login required)

View Item View Item