Sudrajat, Ajat (2020) Seri Bunga Rampai : Kontribusi Pendidikan Ilmu Sosial dalam Membangun Keindonesiaan - Indigenisasi Ilmu-Ilmu Sosial Di Indonesia : Langkah Yang Masih Terseok. Unesa University Press, Surabaya.
|
Text
AJAT - Sari Bunga Rampai - Indigenisasi Ilmu-Ilmu Sosial Di Indonesia Langkah Yang Masih Terseok..pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Ilmu dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Di satu sisi, ilmu harus ditransfer kepada generasi berikutnya memalui pendidikan,agar mereka mampu menjelaskan berba~ai fenomena yang ada. Ilmu sosia! akan memberikan narasi yang menjelaskan hubungan kausalitas dari berbagai fenomena yang ada melalui teori-teori yang dihasilkan oleh para ilmuwan. Dengan berbekal ilmu, khususnya ilmu sosial, seseorang diharapkan mampu menjelaskan realitas sosial dan sekaligus mampu memprediksi apa yang akan terjadi. Di sisi lain, pendidikan juga menjadi sarana untuk membantu seseorang mengembangkan dan sekaligUs melakukan perubahan cara berpikir, sikap, dan perilaku. Dengan bahan ilmu sosial,Pendidikan ilmu sosial diharapkan mamp\l merubah seseorang menjadi semakin bijak dalam bersikap dan bertindak. Dalam konteks ini, kerjasama antara ilmu sosial dan pendidikan ilmu sosial sangat dibutuhkan dalam pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Ilmu sosial akanan terus mensuplai bahan yang dibutuhkan oleh pendidikan ilmu sosial, dan sekaligus menginformasikan perkembangan teori sebagai hasil abstraksi dan refleksi atas realitas sosia1. Sedangkan pendidikan ilmu so sial yang membenmk karakter sesorang melaluisuatu proses pemahaman dan penyadaran atas apa akibat yang terjadi jika suatu sikap dan tindakan dilakukan. Dalam konteks Indonesia, pendidikan ilmu sosial diharapkan mampu memahamkan dan menyadarkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultur, dengan sumber daya alam yang kaya dan melimpah sebagai modal kemajuan. Me8kipun demikian, jika karakter bangsa ini tidak baik, modal tersebut bisa menjadi sumber kehancuran. Perilaku korup yang dilakukan oleh para elit bisa menjadi penghambat pembangunan dan kerriajuan bangsa; Ketidakpahaman dan ketidaksadaran rakyat atas sistem demokrasitemyata bisa menjadi penyebab perilaku korupsi. Sebagai bangsa yang majemuk dengan· multikultumya, diperlukan sikap toleran dan menemp'ltkan kesederajatan dalam perbedaan. Jika sikap tersebut tidak dimiliki, kemajemukan dan multikultur akan menjadi sumber konflik sosial maupun politik. Di sisi lain, kekayaan alam yang melimpah jika tidak dikelola dengan baik juga akan menjadi bumerang bagi penghuninya. EkspLoitasi yang berlebihan terhadap alam, akan menyebabkan alam menjadi semakin "garang" terhadap kita. Diperlukan kearifan dalam mengelola lingkungan, sehingga kelestarian fungsinya dalam mendukung kehidupan bisa terus terpelihara dan terjaga. Oleh karena itu, pendidikan ilmu sosial menjadi hal yang perlu digandeng dalam pembangunan bangsa, untuk membangun karakter wisdom. Buku ini hadir sebagai bagian dari kepedulian para ilmuwan sosial dan para pendidik ilmu sosial atas kondisi bangsa. Buku ini menyadarkan bahwa masih banyak masalah sosial yang harus ditangani, agar pembangunan bangsa tidak terhambat oleh berbagai konflik sosial dan karakter buruk. Pembangunan infrastruktur yang bersifat fisik, memang diperlukan, tetapi jika sampai terjadi konflik sosial, semua akan rusak dan sia-sia. Semoga kehadiran buku ini memberi manfaat bagi pembacanya.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi Ilmu Sosial > Sosiolinguistik Ilmu Sosial > Sejarah Ilmu Sosial > Sosiokultural |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Bayu Setya Pambudi |
Date Deposited: | 19 Mar 2020 10:45 |
Last Modified: | 19 Mar 2020 10:49 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67930 |
Actions (login required)
View Item |