Burhanudin, Burhanudin (2016) Kepemimpinan Kyai Pondok Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren “Miftahul ‘Ulum” Subang Jawa Barat). S2 thesis, UNY.
Text
tesis-burhanuddin-14703259001.pdf Restricted to Registered users only Download (114MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan, pemberdayaan bawahan, pembagian wewenang, dan prinsip kepemimpinan Kyai Pondok Pesantren “Miftahul ‘Ulum” Subang, Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah kyai, ustadz/guru, santri/pengurus dan alumni pondok pesantren “Miftahul ‘Ulum” Subang Jawa Barat. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data model interaktif Miles & Huberman, . Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Gaya kepemimpinan kyai Pemimpin Pondok Pesantren “Miftahul ‘Ulum” Subang, Jawa Barat memiliki kecenderungan gaya kepemimpinan konsultasi. Tipe kepemimpinannya cenderung bertipe kharismatik dan model kepemimpinannya lebih cenderung kepada model kepemimpinan Ki Hajar Dewantara. 2) Pembagian wewenang dalam kepemimpinan kyai di pondok pesantren bersifat fleksibel dan kondisional yang melibatkan seluruh komponen pondok pesantren dan masyarakat. 3) Kyai memberdayakan ustadz (guru) dan pengurus dalam setiap pengambilan keputusan dan memberikan wewenang kepada para ustadz atau pengurus yang ada dan ditunjuk oleh kyai,. Kyai selalu memberikan kontrol dan memonitor kegiatan di pondok pesantren, baik langsung maupun tidak langsung. Ketaatan santri berdasarkan pada mengharap berkah (tabarrukan) kyai. 4) Kendala yang dihadapi kyai dalam memberdayakan ustadz atau pengurus dan pembagian wewenang, muncul dari internal kyai maupun penerima wewenang. Kendala eksternal lebih kepada kendala lingkungan. 5) Prinsip kepemimpinan kyai pengasuh pondok pesantren ‘Miftahul ‘Ulum” Subang adalah “al waktu hiyal hayat, al hayatu hiyal jihaad” bahwa waktu adalah kehidupan, kehidupan adalah perjuangan yang dibarengi dengan keikhlasan. Prinsip ini dilandasi oleh perjuangan Rosulullah SAW dalam menyebarkan Islam. Penerapan prinsip ini dapat menimbulkan kepemimpinan yang tanpa pamrih, menimbulkan semangat dan motivasi tinggi dalam kehidupan santri baik di pondok pesantren, maupun dalam kehidupan nyata di masyarakat, dan memunculkan prinsip “iskariman au musyahidan” yang berarti hidup mulia atau mati syahid. Prinsip ini mengajak para santri untuk berbuat yang terbaik dalam mengarungi kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kepemimpinan, pemberdayaan, kyai dan pondok pesantren |
Subjects: | Pendidikan > Manajemen Pendidikan |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 29 Aug 2016 03:40 |
Last Modified: | 14 Dec 2022 02:34 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/40765 |
Actions (login required)
View Item |