MANGKOK MERAH 1967 TIONGHOA DALAM DINAMIKA POLITIK DAN EKNISITAS DI KALIMANTAN BARAT

Kiswantoro, Aristomo Edi (2010) MANGKOK MERAH 1967 TIONGHOA DALAM DINAMIKA POLITIK DAN EKNISITAS DI KALIMANTAN BARAT. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
MANGKOK MERAH 1967 TIONGHOA DALAM DINAMIKA POLITIK DAN EKNISITAS DI KALIMANTAN BARAT.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Peristiwa Mangkok Merah 1967 adalah sebuah kekerasan ketika pasukan Dayak menyerang kampung-kampung Tionghoa di pedalaman. Sebelumnya di kalangan suku Dayak, sebuah mangkok merah diedarkan sebagai pennulaan perang terhadap sukn Tionghoa, bukti bahwa peristiwa tersebut jelas membawa identitas kesukuan. Akan tetapi jika dirunut, tampak unsur politik adalah bagian utama dari konflik tersebut. Tuiuan dari penelitan ini adalah; 1) Mcngetahui pengaruh Konfrontasi Indonesia-Malaysia terhadap keadaan di Kalimantan Barat, 2) Mengetahui sejarah hubungan Tionghoa dengan etnis-etnis lainnya (terutama Dayak) di Kalimantan Barat sebelum Peristiwa Mangkok Merah, 3) Mengetahui pengaruh perkembangan politik etnis Tionghoa di Kalimantan Barat sebelum Peristiwa Mangkok Merah 1967, 4) Mengetahui proses terjadinya Peristiwa Mangkok Merah 1967, 5) Mengetahui dampak dari Peristiwa Mangkok Merah 1967. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penulisan seiarah kritis. yang terdiri dari empat langkah yaitu; 1) Heuristik merupakan kegiatan untuk menemukan sumber .. sumber yang berhubungan, 2) Verifikasi dilakukan sebagai upaya untuk menentukan apakah sumber atau data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya baik substansial maupun fisik, 3) Interpretasi dengan menafsirkan fakta-fakta yang telah didapatkan, dan 4) Historicgrafi yaitu penyampaian sintesa yang diperoleh dalam bentuk karya sejarah. Untuk mendapatkan sintesa, dilakukan penelusuran dan pengkajian data­ data tulisan dan wawancara yang bersentuhan dengan Peristiwa Mangkok Merah 1967. Pendekatan politik dan budaya sangat penting dalam mengkaji kasus ini. Berdasarkan penelitian yang diJakukan, dapat disimpulkan; 1) Konfrontasi Indonesia-Malaysia mengakibatkan persekutuan Indonesia dan PGRSlParaku, sebuah pasukan pemberontak dari Serawak yang lari ke Kalimantan Barat, 2) Pada tahun-tahun sebelum peristiwa tersebut, hubungan Dayak- Tionghoa sangat baik, melebihi hubungan mereka dengan etnis-etnis Iainnya, 3) Peristiwa Mangkok Merah 1967 sangat kental nuansa politiknya, 4) Peristiwa Mangkok merah dipicu oleh serangkaian rekayasa pembunuhan sejumlah wkoh Dayak untuk mendapatkan reaksi dari mereka. TNI menuduh pelaku pembunuhan adalah PGRSlParaku dan etnis Tionghoa adalah penyokong mereka. Hal ini membuat orang-orang Dayak mengeluarkan mangkok merah sebagai pernyataan perang kepada PGRSlParaku dan etnis Tionghoa, 5) Peristiwa Mangkok Merah berdampak buruk bagi kedua belah pihak yang bertikai. Kata Kunei : Mangkok Merah, Tionghoa, Dayak dan PGRSlParaku.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 23 Nov 2015 07:27
Last Modified: 30 Jan 2019 05:38
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28453

Actions (login required)

View Item View Item