Prabawa, Ardhiyanto Eka (2010) IRAN DI BAWAH PEMERINTAHAN PRESIDEN MAHMOUD AHMADINEJAD (2005-2009). S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
|
Text
IRAN DI BAWAH PEMERINTAHAN PRESIDEN MAHMOUD AHMADINEJAD (2005-2009).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pasca Revolusi Islam Iran 1979, secara garis besar sistem perpolitikan Iran terpecah menjadi 2 kubu yakni kubu konservatif (garis keras), dan kubu refonnis moderatllunak). Selama beberapa generasi, kubu reformis berhasil menguasai . annya pemerintahan dan menerapkan politik moderat terhadap Barat. Namun, naiknya Ahmadinejad dari kubu konservatif mengubah arah politik Iran menjadi ebih radikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji biografi singkat Ahmadinejad sebelum menjabat Presiden Iran, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan, kiprah Ahmadinejad dalam dunia intemasional sebagai Presiden Iran periode I (2005-2009), dan sekilas pemerintahan Ahmadinejad periode II. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) heuristik, kegiatan menghimpun jejak-jejak atau sumber sumber sejarah, (2) kritik sumber, kegiatan meneliti jejak-jejak atau sumber sumber sejarah yang telah dihimpun sehingga diperoleh sumber-sumber yang otentik dan terpercaya, (3) interpretasi, merupakan penelaahan terhadap fakta-fakta sejarah, (4) historiografi untuk menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk karya tulis sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ahmadinejad adalah seorang politisi dari kalangan bawah, yang telah lama berkiprah dalam perpolitikan Iran. Ia menjabat sebagai kepala distrik di sejumlah daerah pemerintahan, dan baru dikenal publik Iran setelah berhasil menjabat sebagai Walikota Teheran. Pendekatan kerakyatan dan politik anti-AS saat ia kampanye mampu memenangkannya pada pilpres 2005. Sikap kerasnya dalam politik, kemudian memunculkan kebijakan kebijakan yang kontroversial dan cenderung menolak intervensi asing khususnya AS. Kondisi ini kemudian menimbulkan goncangan yang lebih kuat bagi Iran, khususnya dari AS dan Israel. Ahmadinejad mampu mengatasi permasalahan ini secara mandiri dan juga bekerja sama dengan negara-negara anti-AS. Dengan kedua upaya ini, Iran semakin berkembang dan berpotensi menjadi negara superpower baru meski dijatuhi embargo. Posisi ini juga ditunjukkan dengan kiprah Ahmadinejad yang mampu berbicara banyak dalam forum intemasional, seperti adanya perang urat syaraf dengan AS, penolakan terhadap eksistensi Israel dan penolakan politisasi holocaust. Pada pemilu 2009 Ahmadinejad kembali berhasil menjabat sebagai presiden Iran periode II, dan kemudian meneruskan program-program lamanya. Kata Kunci: Iran, Mahmoud Ahmadinejad, 2005-2009
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 23 Nov 2015 07:20 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 05:38 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/28447 |
Actions (login required)
View Item |