Manajemen Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sleman

Susanto, Agus (2015) Manajemen Perubahan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sleman. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-agus-susanto-13703251009.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan pengelolaan perubahan oleh pimpinan sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tim) dalam perubahan peningkatan mutu, dan (2) mendeskripsikan peran warga sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tim, guru, siswa) terhadap perubahan di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dengan desain etnografi tipe mikro. Setting penelitian adalah sekolah SMK swasta dan negeri di Kabupaten Sleman, yang menyelenggarakan program keahlian administrasi perkantoran dengan akreditasi B yakni SMK Hamong Putera 1 Pakem, SMK swasta dengan akreditasi A yakni SMK Insan Cendekia Turi; dan SMK negeri dengan akreditasi A yakni SMKN 1 Depok Sleman. Analisis data menggunakan model Spradley meliputi: analisis domain, analisis taksonomi, dan analisis komponensial. Hasil penelitian menunjukkan (1) pengelolaan perubahan pada proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengontrolan, dan pengevaluasian menjadi tugas utama/tanggungjawab wakil kepala sekolah bidang kurikulum beserta tim. Pada tahap unfreeze diisi dengan kegiatan kepala sekolah beserta tim sekolah yang melakukan sosialisasi pentingnya perubahan. Tahap changing diisi dengan program-program peningkatan target nilai UN yakni: pemberian penambahan materi tiga pelajaran, tryout UN, melakukan achievement motivation training, dan program tutor teman sebaya. Tahap refreezing diisi dengan pemberian rewads berupa apresiasi maupun syukuran dari sekolah untuk tim yang terlibat dalam proses perubahan. Strategi yang digunakan adalah empiris rasional dan power sharing dengan kebijakan pengembangan profesionalisme guru; (2) Peran pimpinan lebih banyak melakukan supervisi dan pengendalian pada proses perubahan. Supervisi dan pengendalian dilakukan sesuai dengan rencana strategik yang ditetapkan. Ketika pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana strategik maka dilakukan pengendalian proses. Pada organisasi yang sudah mapan, delegasi wewenang sudah berjalan dengan baik, sehingga pokja/panitia dapat bertugas secara mandiri sesuai target yang ditetapkan. Pada sekolah yang belum mapan, kepala sekolah masih harus menangani sendiri program atau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah karena keterbatasan sumberdaya manusia yang dapat diandalkan. Peran guru dan siswa adalah sebagai pelaksana program. Nilai-nilai yang dinyakini sebagai kesuksesan dalam keberhasilan perubahan adalah kedisiplinan guru dan siswa, motivasi guru dan siswa, komitmen guru dan siswa, budaya akademik yang terjaga. Sekolah SMK Insan Cendekia tidak sekedar mendidik siswa dari akademis saja, tetapi membekali secara akhlaq dan budaya islami. Sekolah yang ingin menanamkan budaya leluhur dengan membekali lulusannya dengan budaya Jawa yang menjadi akar budaya di wilayah DIY.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: manajemen perubahan, manajemen strategik, mutu pendidikan
Subjects: Pendidikan > Manajemen Pendidikan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Manajemen Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 12 Aug 2015 08:07
Last Modified: 26 Dec 2022 08:00
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/24627

Actions (login required)

View Item View Item