PERISTIWA KEBON ROJO 3 OKTOBER 1945 DI PEKALONGAN

Lidya, Dwi Jayanti (2013) PERISTIWA KEBON ROJO 3 OKTOBER 1945 DI PEKALONGAN. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.

[img]
Preview
Text
1 HALAMAN DEPAN.pdf

Download (20MB) | Preview
[img]
Preview
Text
2 BAB 1.pdf

Download (228kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3 BAB 2.pdf

Download (238kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4 BAB 3.pdf

Download (236kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5 BAB 4.pdf

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6 BAB 5.pdf

Download (227kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7 BAB 6.pdf

Download (136kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (50kB) | Preview

Abstract

Peristiwa Kebon Rojo merupakan peristiwa pengambilalihan kekuasaan masyarakat Pekalongan dari tangan Jepang. Kebon Rojo merupakan lapangan tempat masyarakat berkumpul untuk menghadiri perundingan antara pihak Jepang dan rakyat Pekalongan pada tanggal 3 Oktober 1945. Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji, 1) kondisi umum Kota Pekalongan. 2) Konsolidasi kekuatan rakyat Pekalongan pasca proklamasi kemerdekaan. 3) Berkobarnya peristiwa Kebon Rojo 3 Oktober 1945 di Pekalongan, dan 4) Akhir peristiwa Kebon Rojo 3 Oktober 1945 di Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis dari Kuntowidjoyo. Metode yang digunakan melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1) Pemilihan Topik, yaitu menentukan topik penulisan dari beberapa permasalahan. 2) Heuristik (Pengumpulan Sumber), yaitu mengumpulkan atau menemukan sumber sejarah berupa materi sejarah yang tersebar dan terindentifikasi. 3) Verifikasi (Kritik Sumber), yaitu meneliti sumber-sumber sejarah secara eksternal maupun internal. 4) Interpretasi (Analisis Sumber), yaitu menguraikan sumber yang diperoleh dan menghubungkan fakta yang ada, sehingga menjadi rangkaian. 5) Historiografi (Penulisan), yaitu menuliskan peristiwa secara kronlogis, logis, dan sistematis dengan menerangkan fakta-fakta sejarah sebagai hasil penafsiran. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rakyat Pekalongan pada zaman pendudukan Jepang mengalami kemiskinan dan penyiksaan. 2) Setelah Indonesia merdeka, masyarakat menyatukan kekuatan dengan didirikannya KNID Pekalongan, BKR dan BPKKP, dan kekuatan pemuda. 3) Peristiwa Kebon Rojo terjadi ketika perundingan tanggal 3 Oktober 1945, pihak Jepang tidak mau keluar dari wilayah Pekalongan dan tidak mau menyerahkan senjatanya, karena Jepang menjaga status quo dengan pihak Sekutu. Pada saat perundingan, terdengar rentetan tembakan yang dilakukan oleh Jepang, sehingga mengakibatkan dua pemuda naik ke kantor karesidenan untuk menurunkan Bendera Jepang dan menaikkan Bendera Merah Putih. 4) Akhir dari peristiwa ini, Daidancho Iskandar Idris meminta bantuan kepada Daidancho Sudirman di Purwokerto untuk menghubungi Butaicho agar dapat menarik tentara Jepang keluar dari Karesidenan Pekalongan. Pada tanggal 7 Oktober 1945 Pekalongan bebas dari kekuasaan Jepang. Peristiwa ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, terdapat 37 orang meninggal dan 12 orang cacat. Kata Kunci: Kebon Rojo, 3 Oktober 1945, Pekalongan.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah > Sejarah Modern
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 24 Jun 2015 04:41
Last Modified: 29 Jan 2019 23:50
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21093

Actions (login required)

View Item View Item