Maryuti, Windya Ayu (2013) PERANAN KAREL AGUNG DALAM PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN FEODAL DI EROPA (768-814 M). S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
Other (FIS Digital)
1.Halaman Depan Sej 09406244033 Windya Ayu Maryuti.swf - Published Version Download (2MB) |
|
Other (FIS Digital)
2.BAB I new Sej 09406244033 Windya Ayu Maryuti.swf - Published Version Download (158kB) |
|
Other (FIS Digital)
3.BAB II new Sej 09406244033 Windya Ayu Maryuti.swf - Published Version Download (130kB) |
|
Other (FIS Digital)
4.BAB III new Sej 09406244033 Windya Ayu Maryuti.swf - Published Version Download (187kB) |
|
Other (FIS Digital)
5.BAB IV new Sej 09406244033 Windya Ayu Maryuti.swf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (130kB) |
|
Other (FIS Digital)
6.BAB V new bgt Sej 09406244033 Windya Ayu Maryuti.swf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (50kB) |
|
Other (FIS Digital)
7.LAMPIRAN BENER Sej 09406244033 Windya Ayu Maryuti.swf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan Karel Agung dalam pembentukan sistem feodalisme di Eropa. Permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut. Pertama, latar belakang kehidupan Karel Agung. Kedua, latar belakang lahirnya feodalisme di Eropa, serta bagaimana kehidupan masyarakat feodal pada waktu itu. Ketiga, sistem feodalisme pada masa pemerintahan Karel Agung dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Karel Agung dalam menata kembali sistem feodalisme. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis, dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, pemilihan topik, menentukan topik penulisan dari beberapa permasalahan yang diperoleh. Kedua, heuristik, menghimpun jejak-jejak masa lampau yang dikenal dengan data sejarah. Ketiga, verifikasi, yaitu kegiatan meneliti sumber-sumber sejarah baik secara eksternal maupun internal. Keempat, interpretasi, yaitu langkah menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta-fakta sejarah yang diperoleh setelah diterapkannya kritik intern dan ekstern dari data-data yang berhasil dikumpulkan. Kelima, penulisan, yaitu penyampaian sintesis yang diperoleh dalam bentuk karya sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada 24 September 768, setelah Pepin III meninggal dunia, Karel Agung dan adik laki-lakinya yang bernama Charloman, mewarisi seluruh kekuasaan atas kerajaan Franka. Pada tahun 771 Charloman meninggal dunia, maka Karel Agung menjadi penguasa tunggal yang menggantikan ayahnya. Pada masa pemerintahannya, Karel Agung memberikan perhatiannya dalam bidang pendidikan, budaya, pemerintahan dan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, Karel Agung berhasil menata kembali sistem feodalisme yang sebelumnya mengalami kemerosotan. Sistem feodalisme di Eropa mulai tumbuh sekitar tahun 500, tepatnya pada saat runtuhnya Romawi Barat pada tahun 476. Hal ini yang nantinya menyebabkan wajah Eropa menjadi agraris dengan rumah tangga desa tertutup dan tidak terdapat lalu lintas uang. Semua wujud kemasyarakatan didasarkan atas kepemilikan tanah. Hanya pemilik tanah yang memungkinkan adanya administrasi dan sistem militer negara, keadaan ini yang nantinya akan menciptakan kebutuhan akan tanah-tanah luas. Pada masa pemerintahan Karel Agung, sistem feodalisme ini pelaksanaannya lebih ditata dengan baik, Karel Agung membagi seluruh wilayah kerajaannya ke dalam missatica, berdasarkan area kesukuan, gerakan dan daerah kependetaan (keuskupan). Dalam setiap missatica, Karel Agung membentuk missi dominici sebagai inspektur keliling untuk mengawasi pegawai-pegawainya. Kata kunci : Pemerintahan, Karel Agung, Feodalisme
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Umum > Penelitian Ilmu Sosial > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 11 Jun 2015 05:03 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 23:27 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/20374 |
Actions (login required)
View Item |