Rohma, Chatma Fauyiyan (2011) PERAN JARINGAN SOSIAL DALAM PELAKSANAAN TRADISI JOLENAN PADA MASYARAKAT DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING, KABUPATEN PURWOREJO. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial.
Other (FIS Digital)
Skripsi Full Sos 07413244020.swf - Published Version Download (1MB) |
Abstract
Masyarakat Desa Somongari memiliki tradisi Saparan yang sampai saat ini masih dilaksanakan secara turun temurun dari generasi kegenerasi. Tradisi Saparan yang ada pada masyarakat Desa Somongari dikenal dengan nama jolenan. Tradisi jolenan merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan yaitu termasuk hasil bumi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi ataupun tatacara pelaksanaan tradisi saparan jolenan serta ingin mendeskripisikan peran jaringan sosial dalam pelaksanaan tradisi jolenan yang ada pada masyarakat Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dijabarkan secara deskriptif dengan sumber data dalam penelitian ini yang terdiri dari perangkat desa, pelaku tradisi jolenan dan masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Adapun validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode, serta analisis datanya menggunakan analisis interaktif Milles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan tradisi saparan jolenan di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo dilaksanakan setiap dua tahun sekali yaitu pada bulan sapar, hari selasa wage/pahing. Tradisi ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang telah diberikan, termasuk hasil bumi. Pelaksanaan tradisi jolenan dilaksanakan dengan mengarak ancak/jolen, menyusuri desa dan dalam pelaksanaan tradisi ini juga menampilkan berbagai kesenian tradisional. Jaringan sosial yang terbentuk dalam tradisi ini terdiri dari beberapa aktor dan juga simpul yang saling menghubungkan. Aktor tersebut diantaranya yaitu dari Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten serta dari paguyuban masyarakat Somongari yang berada di luar kota. Mereka terbentuk dalam sebuah jaringan yang tercipta dan di hubungkan dengan tujuan yang sama dengan peran masing-masing namun masih saling terkait. Pelaksanaan tradisi ini juga memiliki karakteristik tersendiri yaitu dengan keberadaan kesenian tayub yang harus ada dalam pelaksanaan tradisi jolenan dan didatangkan langsung dari luar daerah. Jaringan sosial yang terbentuk disini memiliki ikatan yang kuat dan bersifat menjembatani. Kata Kunci: Jaringan Sosial, Tradisi Jolenan, Masyarakat Desa.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Umum > Penelitian Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sosiologi FIS |
Date Deposited: | 04 May 2015 01:18 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 21:56 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17986 |
Actions (login required)
View Item |