TINJAUAN FILOLOGI DAN ANALISIS AJARAN MARTABAT TUJUH DALAM SERAT CECANGKRIMAN KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA

Wulan , Ambarwati (2012) TINJAUAN FILOLOGI DAN ANALISIS AJARAN MARTABAT TUJUH DALAM SERAT CECANGKRIMAN KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
1-08205241071.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1-08205241071.pdf

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 2-08205241071.pdf

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 5-08205241071.pdf

Download (222kB) | Preview
[img]
Preview
Text
lampiran-08205241071.pdf

Download (9MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat tinjauan filologi dalam Sêrat Cêcangkriman (SC) karya Raden Ngabehi Ranggawarsita. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis ajaran martabat tujuh dalam Sêrat Cêcangkriman karya Raden Ngabehi Ranggawarsita Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dipadukan dengan metode penelitian filologi. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik baca dan catat. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan reduksi data. Data yang telah dipilih kemudian diklasifikasikan untuk selanjutnya dianalisis ajaran martabat tujuh hingga kemudian dilakukan penyimpulan hasil penelitian. Metode penelitian filologi untuk menggarap teks SC agar dapat dikaji isinya secara lebih lanjut. Pemeriksaan keabsahan data hasil penelitian dilakukan dengan validitas semantis. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara pengamatan dan pembacaan secara berulangulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinjauan filologi dan analisis ajaran martabat tujuh dalam Sêrat Cêcangkriman karya Raden Ngabehi Ranggawarsita adalah sebagai berikut. (1) Tinjauan filologi SC, dihasilkan: inventarisasi naskah, deskripsi naskah dan teks, transkripsi standar teks, transliterasi standar teks, suntingan standar teks, dan terjemahan (harfiah, makna, bebas) teks SC. (2) Analisis ajaran martabat tujuh SC, dihasilkan: (0) Dzat Tuhan ber-tajalli sebanyak tujuh martabat, yaitu: (1) hayu (hidup), (2) nur (cahaya), (3) sir (rahsa), (4) roh (suksma), (5) nafsu (angkara), (6) akal (budi), dan (7) jasad (badan). Asal mula terjadinya nafsu, yaitu: cipta – birahi – nupus – anpas – tanapas – napas – suara. Macam-macam budi, meliputi: maknawi, sanubari, suwéda, puat, dan siri. Macam-macam pancaindera, meliputi: karméndra, antaréndraya, dan jayanéndraya. Macam-macam pancamaya, meliputi: locita (linggamaya), artika (citamaya), dan unadiga (wahyamaya). Jasad manusia terbentuk dari empat air badan, yaitu wadi, madi, mani, dan manikêm. Jasad manusia terdiri atas jasad turab (badan wadhag/jasmani) dan jasad latip (badan alus/suksma). Jasad manusia terdiri atas dua unsur, yaitu anasir halus/lima mudah (nur, sir, roh, nafsu, akal), dan anasir kasar (api, angin, air, tanah). SC berisi ajaran Islam kêjawèn. Martabat tujuh dalam teks SC juga diibaratkan dalam bentuk isbat. Kata kunci: Filologi, Martabat Tujuh, SC

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Filologi, Martabat Tujuh, SC
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Daerah
Perpustakaan
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 29 Jan 2013 07:14
Last Modified: 24 Sep 2020 04:13
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9536

Actions (login required)

View Item View Item