ANALISIS SELISIH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, DAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. TARU MARTANI YOGYAKARTA

TH. WEDHA , RISANG A. (2012) ANALISIS SELISIH BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, DAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. TARU MARTANI YOGYAKARTA. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
COVER -08412144038.pdf

Download (26MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1 -08412144038.pdf

Download (177kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2 -08412144038.pdf

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 5 -08412144038.pdf

Download (26MB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN -08412144038.pdf

Download (26MB) | Preview

Abstract

Analisis selisih biaya produksi terdiri dari analisis biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Analisis selisih biaya produksi dapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi yaitu dengan cara membandingkan hasil dari analisis selisih biaya produksi dengan biaya sesungguhnya untuk mengetahui efisiensi atau tidak efisien biaya produksi. PD. Taru Martani merupakan perusahaan yang memproduksi cerutu dan shag tembakau, perusahaan menggunakan analisis selisih biaya produksi sebagai alat pengendalian biaya. Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang telah berlangsung pada saat terjadi terjadi dan memeriksa sebab atau gejala yang terjadi pada perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui hasilnya sebagai berikut : Selisih biaya bahan baku tahun 2007 sebesar Rp 401.453.063 (TE), Selisih biaya bahan baku tahun 2008 sebesar Rp 108.933.955 (E), selisih biaya bahan baku tahun 2009 sebesar Rp 539.627.573 (TE), selisih biaya bahan baku tahun 2010 sebesar Rp 114.808.778 (E), selisih biaya bahan baku tahun 2011 sebesar Rp 284.089.522 (E). Penyebab terjadinya selisih biaya bahan baku adalah fluktuasi harga dan pengawasan kuantitas pada bagian produksi serta penetapan standar. Selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2007 sebesar Rp 785.272 (TE), selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2008 sebesar Rp 542.888 (E), selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2009 sebesar Rp 444.640 (E), selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2010 sebesar Rp 56.832 (E), selisih biaya tenaga kerja langsung tahun 2011 sebesar Rp 191.584 (E). Penyebab terjadinya selisih biaya tenaga kerja langsung karena baiknya pengawasan bagian personalia dan tarif upah yang terus naik, serta penetapan standar. Selisih biaya overhead pabrik tahun 2007 sebesar Rp 69.333.721 (E), selisih biaya overhead pabrik tahun 2008 sebesar Rp 32.211.050 (E), selisih biaya overhead pabrik tahun 2009 sebesar Rp 123.789.143 (TE), selisih biaya overhead pabrik tahun 2010 sebesar Rp 28.953.050 (E), selisih biaya overhead pabrik tahun 2011 sebesar Rp 133.941.380 (TE). Penyebab terjadinya selisih biaya overhead pabrik karena penetapan standar tarif BOP, kapasitas standar dan kapasitas normal yang terlalu tinggi atau rendah. Kata Kunci : Analisis selisih biaya bahan baku, analisis selisih biaya tenaga kerja langsung, analisis selisih biaya overhead pabrik.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Analisis selisih biaya bahan baku, analisis selisih biaya tenaga kerja langsung, analisis selisih biaya overhead pabrik
Subjects: Ilmu Sosial > Ekonomi > Akuntansi
Perpustakaan
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Pendidikan Akuntansi
Perpustakaan
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 17 Dec 2012 06:39
Last Modified: 29 Jan 2019 17:53
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/9029

Actions (login required)

View Item View Item