Putri , Festiani Cahyaningrum (2012) HUBUNGAN KONDISI FAKTOR LINGKUNGAN DAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010. S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.
|
Text
cover (08308141008).pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
bab 1 (08308141008).pdf Download (187kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2 (08308141008).pdf Download (450kB) | Preview |
|
|
Text
bab 5 (08308141008).pdf Download (54kB) | Preview |
|
|
Text
lampiran (08308141008).pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan yang memicu kejadian ISPA dan mengetahui ada tidaknya perbedaan kondisi lingkungan pada balita yang mengalami ISPA dan yang tidak mengalami ISPA, mengetahui faktor lingkungan yang paling dominan dalam memicu kejadian ISPA pada balita dan mengetahui hubungan faktor lingkungan dalam memicu kejadian ISPA di Puskesmas Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Populasi penelitian ini adalah balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan rancangan kasus kontrol (case control ) menggunakan pendekatan restrospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 30 responden kasus dan 30 responden kontrol dengan sampel responden yakni ibu yang memiliki balita. Variabel penelitian ini terdiri atas 2 variabel yaitu faktor lingkungan dan kejadian ISPA pada balita. Data penelitian ini adalah kuesioner, observasi, dan wawancara. Penelitian ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan uji Chi Square. Faktor lingkungan yang memicu kejadian ISPA pada balita antara lain jenis lantai, dinding rumah, atap rumah, debu, ventilasi, intensitas cahaya dan kelembaban serta terdapat hubungan faktor lingkungan pada balita yang mengalami ISPA dan yang tidak mengalami ISPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kondisi faktor lingkungan yang sangat signifikan antara balita yang mengalami kejadian ISPA dengan balita yang tidak mengalami ISPA dengan nilai p=0,000 pada taraf signifikansi 0,05. Hubungan faktor lingkungan dalam memicu kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cangkringan, DIY pasca erupsi Merapi 2010 ditunjukkan nilai p < α (0,05) antara lain kepadatan penghuni, jenis lantai, dinding rumah, intensitas cahaya, atap rumah, debu, saluran pembuangan air limbah, kelembaban, sedangkan subfaktor lingkungan yang tidak menunjukkan hubungan antara lain penerangan alami, ketersediaan air bersih, tempat pembuangan sampah, ventilasi, dan suhu. Faktor lingkungan yang paling dominan dalam memicu ISPA adalah dinding rumah. Kata kunci : Faktor Lingkungan, ISPA
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Faktor Lingkungan, ISPA |
Subjects: | Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi Perpustakaan |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan Biologi > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Eprints |
Date Deposited: | 05 Dec 2012 03:06 |
Last Modified: | 29 Jan 2019 17:29 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8336 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |