PENGARUH ASAL POPULASI DAN TINGGI PANGKASAN TERHADAP KEMAMPUAN BERTUNAS MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula Miq.)

Kurniyawati, Tri Wahyuni (2012) PENGARUH ASAL POPULASI DAN TINGGI PANGKASAN TERHADAP KEMAMPUAN BERTUNAS MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula Miq.). S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
cover - 08308141038.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1 - 08308141038.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 2 - 08308141038.pdf

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 5 - 08308141038.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text
lampiran - 08308141038.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asal populasi dan tinggi pangkasan terhadap kemampuan bertunas tanaman meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, faktor pertama adalah asal populasi, yaitu Muara Wahau (Kalimantan Timur), Kenangan (Kalimantan Timur), dan Ketapang (Kalimantan Barat). Faktor kedua adalah tinggi pangkasan, yaitu 20 cm, 40 cm, 60 cm, dan 80 cm. Tiap kombinasi perlakuan terdiri dari 2 bibit dan diulang sebanyak 3 kali. Pemangkasan dilakukan satu kali pada awal penelitian. Pertunasan diamati seminggu sekali setelah dua minggu pemangkasan. Pendataan kemampuan bertunas meliputi jumlah tunas, tinggi, diameter, nilai kekokohan, jumlah nodus, dan jumlah daun tunas meranti tembaga yang tumbuh, diambil pada minggu ke-10 setelah pemangkasan. Data jumlah tunas, jumlah nodus, dan jumlah daun tunas dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Sedangkan data tinggi, diameter, dan nilai kekokohan tunas dianalisis menggunakan ANOVA. Apabila terdapat pengaruh perlakuan yang berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal populasi berpengaruh nyata (p<0,5) terhadap jumlah tunas, tinggi tunas, nilai kekokohan, jumlah nodus, dan jumlah daun meranti tembaga. Populasi Muara Wahau (Kalimantan Timur) merupakan populasi yang mempunyai kemampuan bertunas terbaik dengan jumlah tunas rata-rata 6,118 buah, tinggi tunas rata-rata 12,116 cm, nilai kekokohan rata-rata 8,082, jumlah nodus rata-rata 5,841 nodus dan jumlah daun rata-rata 4,853 daun. Tinggi pangkasan mempengaruhi kemampuan bertunas meranti tembaga dalam karakter jumlah tunas. Jumlah tunas terbanyak dihasilkan pada tinggi pangkasan 80 cm, yaitu rata-rata sebesar 7 buah tunas. Sedangkan interaksi antara asal populasi dan tinggi pangkasan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, tinggi, diameter, nilai kekokohan, jumlah nodus, maupun jumlah daun tunas meranti tembaga. Kata Kunci: meranti tembaga, populasi, tinggi pangkasan, tunas

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: meranti tembaga, populasi, tinggi pangkasan, tunas
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Perpustakaan
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan Biologi > Pendidikan Biologi
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 04 Dec 2012 04:17
Last Modified: 29 Jan 2019 17:24
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8154

Actions (login required)

View Item View Item