Praksis Pembelajaran Mandiri dan Kontekstual dalam Program Presisi di Kabupaten Magelang

FATAWI, UBAIDILLAH (2022) Praksis Pembelajaran Mandiri dan Kontekstual dalam Program Presisi di Kabupaten Magelang. S2 thesis, Fakultas Ilmu Pendidikan.

[img] Text
ubaidillah fatawi_20707251017.pdf
Restricted to Registered users only

Download (496kB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis bagaimana proses pelaksanaan dan adaptasi program Presisi (Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni) di Kabupaten Magelang dari perspektif pembelajaran mandiri dan kontekstual. Harapannya, dapat terbukti kemungkinan diterapkannya proses belajar mandiri dan kontekstual secara lebih tepat dan luas di sekolah dengan berbagai latar belakang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk melihat bagaimana program dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan selama tiga bulan pada April hingga Juni 2022. Data yang dihimpun berdasarkaan sampel sejenis untuk menggambarkan sub kelompok dalam kasus yang terdiri dari jenjang SMP hingga SMA dan Sekolah Negeri hingga Swasta: SMP Negeri 1 Ngablak, SMP Terpadu Ma’arif, SMA Marsudirini, dan SMA Negeri 1 Ngluwar. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen. Ada 32 partisipan yang terdiri dari Siswa, Guru Pendamping, Fasilitator Program Presisi dan Perancang Program. ii ABSTRAK Ubaidillah Fatawi. Praksis Pembelajaran Mandiri dan Konstekstual dalam Program Presisi di Kabupaten Magelang. Tesis. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta, 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis bagaimana proses pelaksanaan dan adaptasi program Presisi (Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni) di Kabupaten Magelang dari perspektif pembelajaran mandiri dan kontekstual. Harapannya, dapat terbukti kemungkinan diterapkannya proses belajar mandiri dan kontekstual secara lebih tepat dan luas di sekolah dengan berbagai latar belakang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk melihat bagaimana program dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan selama tiga bulan pada April hingga Juni 2022. Data yang dihimpun berdasarkaan sampel sejenis untuk menggambarkan sub kelompok dalam kasus yang terdiri dari jenjang SMP hingga SMA dan Sekolah Negeri hingga Swasta: SMP Negeri 1 Ngablak, SMP Terpadu Ma’arif, SMA Marsudirini, dan SMA Negeri 1 Ngluwar. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen. Ada 32 partisipan yang terdiri dari Siswa, Guru Pendamping, Fasilitator Program Presisi dan Perancang Program. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Program Presisi bisa diadaptasi oleh sekolah formal, baik jenjang SMP maupun SMA, baik negeri maupun swasta, sebagai Intrakulikuler, kokulikuler, atau ekstrakulikuler. Melalui Program Presisi, pengarustamaan kemandirian belajar dan pembelajaran kontekstual pada siswa dapat dilakukan. Hal ini terlihat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Pada proses perencanaan, kemandirian muncul ketika siswa merencanakan sendiri proyeknya dan secara mandiri melakukan refleksi diri. Pada aspek kontektual, ketika siswa merencanakan program belajar, mereka mempertimbangkan kemudahan/kedekatan akses/sumber daya sekitar dan juga berorientasi pada penyelesaian masalah. Pada proses pelaksanaan, kemandirian tampak pada siswa yang melakukan eksperimen dan mencari sumber belajarnya sendiri. Sisi kontektual tampak pada siswa yang belajar dari sumber daya sekitar dan melibatkan keluarga/ekosistem terdekat. Pada proses evaluasi, kemandirian nampak pada presentasi proses dan proyek serta dalam kasus tertentu, penyelenggraan pameran. Sisi kontekstual tampak dari penyelenggraan evaluasi pada tingkat lokal sekolah yang melibatkan siswa, fasilitator Presisi dan guru dan pada tingkat wilayah melibatkan siswa, fasilitator Presisi, guru, narasumber proyek dan ahli, serta orang tua. Program ini belum sempurna, ada beberapa tantangan seperti: 1) guru yang belum bisa sepenuhnya berpusat pada siswa, 2) masing-masing guru punya penangkapan dan kapasitas yang berbeda dalam menjalankan program Presisi, 3) ada pula masalah ketidakaktifan siswa karena karena dinamika kelompok maupun efek pandemi, dan 4) siswa mengalami beban ganda karena menjalankan Presisi, program ekstra dan jadwal belajar regular sekaligus.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: SRL, Contextual Learning, Merdeka Belajar, Presisi
Subjects: Pendidikan > Teknologi Pendidikan
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Teknologi Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan FIP
Date Deposited: 03 May 2023 03:14
Last Modified: 03 May 2023 03:15
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/77475

Actions (login required)

View Item View Item