Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik dan Parameter Proses Sosial Kognitif Pada Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta di Era Pandemi Covid-19

Attaimini, Muhammad Rasjiid (2022) Hubungan Antara Tingkat Aktivitas Fisik dan Parameter Proses Sosial Kognitif Pada Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta di Era Pandemi Covid-19. S2 thesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan.

[img]
Preview
Text
fulltext_muhammad rasjiid attaimini_19711251065.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Pembatasan sosial di era pandemi COVID-19 berpotensi menurunkan tingkat aktivitas fisik masyarakat serta proses sosial kognitif yang terkait dengan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat aktivitas fisik masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarat (DIY) dengan proses sosial kognitif yang meliputi self efficacy, outcome expectation, self regulation, dan social support. Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross-sectional pada 390 masyarakat DIY dengan teknik convenience sampling. Tingkat aktivitas fisik diukur dengan mengunakan kuisioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) secara online. Tingkat aktivitas fisik dinyatakan dalam metabolic equivalent of task (METs) per minggu pada total aktivitas fisik dan pada tiga domain (kerja, transport dan rekreasi). Tingkat aktivitas fisik selanjutnya digolongkan menjadi status aktivitas fisik cukup atau kurang berdasarkan pedoman skoring GPAQ. Konstruk sosial kognitif diukur dengan instrument yang adaptasi dari COVID-19 Snapshoots and Monitoring (COSMO-WHO) dan juga diukur dengan kuisioner online. Dilakukan uji beda tingkat aktivitas fisik pada status konstruk social kognitif dengan menggunakan uji Mann Whitney. Selanjutnya dilakukan uji korelasi chi square status aktivitas fisik dan parameter proses sosial kognitif dengan taraf kepercayaan 5%. Rata-rata tingkat aktivitas fisik penduduk DIY adalah 1623±1372 METs/minggu dan didominasi oleh kegiatan rekreasi dengan rata-rata 868±996 Mets/minggu dan yang masuk kategori status aktifitas fisik cukup adalah 275 orang (71%). Hasil uji beda Mann Whitney, menunjukkan bahwa masyarakat dengan proses sosial kognitif yang baik memiliki status aktivitas fisik yang lebih tinggi (p<0,001). Hasil chi square menunjukkan bahwa, masyarakat dengan status proses sosial kognitif yang tinggi memililiki status aktivitas fisik yang cukup (p<0,001). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara status aktivitas fisik dan proses sosial kognitif di era Pandemi COVID-19 pada masyarakat DIY. Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan promosi aktivitas fisik masyarakat berdasarkan konstruk sosial kognitif.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Dosen Pembimbing: dr. Novita Intan Arovah, M.PH., Ph.D.
Uncontrolled Keywords: aktivitas fisik, Covid-19, dan sosial kognitif
Subjects: Olahraga
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) > Ilmu Keolahragaan
Depositing User: Perpustakaan FIK
Date Deposited: 18 Jul 2022 04:25
Last Modified: 18 Jul 2022 04:49
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73656

Actions (login required)

View Item View Item