Gaibu, Resky Orelemba (2022) MANAJEMEN PROGRAM SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA DI SMK NEGERI 1 DEPOK DAN SMK MUHAMMADIYAH CANGKRINGAN. S2 thesis, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Text
fulltext_resky orelemba gaibu_18703251007.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan program, manajemen program, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program, dan skema model baru manajemen program SPAB di SMK. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di SMK N 1 Depok dan SMK Muh. Cangkringan. Teknik pengumpulan data penelitian dengan melakukan wawancara semi- terstruktur dan studi dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan uji kredibel yaitu dengan meningkatkan kecermatan penelitian. Analisis data penelitian menggunakan pendekatan analisis data Miles & Hubberman yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan: (1) Pengelolaan program SPAB belum sepenuhnya berlandaskan pada Permendikbud No. 33 Tahun 2019. (2) Manajemen program SPAB diarahkan pada: (a) Perencanaan personalia/tenaga ahli, sarana dan prasarana, pengintegrasian materi kebencanaan, dan kegiatan-kegiatan kebencanaan, serta anggaran. (b) Pengorganisasian dimulai dengan membentuk pengelola/pengurus program dan melakukan koordinasi dengan dinas terkait. (c) Pelaksanaan program diarahkan pada pengintegrasian materi kebencanaan, sosialisasi kebencanaan, dan simulasi praktek kebencanaan. (d) Pengawasan diarahkan pada evaluasi program dan evaluasi kegiatan. (2) Pendukung dan penghambat pelaksanaan program: (a) Pendukung: SMK N 1 Depok ialah bencana yang terjadi dan SMK Muh. Cangkringan ialah diprioritaskannya program SPAB. (b) Penghambat: Program SPAB belum dijadikan program prioritas oleh SMK N 1 Depok sedangkan SMK Muh. Cangkringan ialah Peserta didik abai akan kegiatan- kegiatan kebencanaan. (4) Model baru manajemen program SPAB di SMK: (a) Merencanakan aspek-aspek dalam program yaitu, personalia/Tenaga ahli, Sarana dan prasarana, kegiatan-kegiatan kebencanaan, dan anggaran. (b) Pengurus program perlu garis hirarki yang jelas, yaitu pelindung program, Penanggungjawab program, dan Tim siaga bencana. Pendidik, Organisasi siswa atau organisasi kegiatan ekstrakurikuler perlu dilibatkan. Instansi-instansi terkait dan relawan- relawan kebencanaan perlu dilibatkan. (c) Satuan pendidikan dikawasan rawan bencana perlu berkordinasi dengan Satuan pendidikan penyangga bencana, Satuan pendidikan di wilayah aman perlu berupaya menjadi Satuan Pendidikan penyangga bencana. Membuat skenario atau prosedur tetap, memasang rambu evakuasi, jalur evakuasi, rambu titik kumpul, serta memasang sirine kebencanaan. Pengintegrasian materi kebencanaan harus dilakukan ke semua pelajaran. Kegiatan kebencanaan harus dilakukan secara rutin. Membangun informasi kebencanaan dan sistem peringatan dini. (d) Pengawasan program diarahkan pada kegiatan evaluasi program dan evaluasi kegiatan dan Evaluasi memerlukan indikator penilian.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Program management, Disaster safe, Vocational high school |
Subjects: | Pendidikan > Manajemen Pendidikan Pendidikan > Administrasi Pendidikan |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | Perpustakaan FIP |
Date Deposited: | 28 Jun 2022 01:51 |
Last Modified: | 18 Jul 2022 02:58 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/73535 |
Actions (login required)
View Item |