Kebijakan Kurikulum Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas.

Zulkarnain, Zulkarnain and Zamroni, Zamroni (2017) Kebijakan Kurikulum Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas. S3 thesis, Program Pascasarjana.

[img] Text
disertasi-zulkarnain-13703261008.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejarah perkembangan kurikulum mata pelajaran sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas pada masa, Orde Lama, Orde Baru, dan orde reformasi; (2) landasan filosofis diterapkannya kebijakan kurikulum mata pelajaran sejarah Indonesia di SMA pada masa Orde Lama, Orde Baru dan masa reformasi; (3) posisi Mata Pelajaran Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde reformasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan historis. Penelitian ini menggunakan studi dokumen sebagai metode utama. Studi dokumen dilakukan terhadap sumber-sumber primer maupun sekunder untuk keperluan triangulasi sumber. Selain studi dokumen, penelitian ini juga menggunakan metode wawancara sebagai metode pelengkap. Wawancara dilakukan terhadap beberapa praktisi dan akademisi pendidikan termasuk didalamnya praktisi kurikulum sejarah Indonesia. Analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sejarah perkembangan kurikulum mata pelajaran sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas pada masa, Orde Lama, Orde Baru, dan Orde reformasi, menunjukkan beberapa perubahan substansi dan teknis. Selama kurun waktu 1945-1951, kurikulum sejarah SMA masih menggunakan kurikulum AMS (Algemene Middelbare School) yang merupakan kurikulum warisan zaman Hindia Belanda, sedangkan kebijakan pemerintah terhadap kurikulum sejarah masa pemerintahan Orde Lama, Orde Baru lebih mengarah pada kebijakan politik, dan dengan jelas oreientasi materi lebih banyak mengarah pada doktrin politik, idiologi bangsa. Pada masa awal Orde Baru terjadi perubahan kebijakan kurikulum, yakni dengan menerapkan kurikulum 1968. Kurikulum ini juga tidak terlepas dari muatan politik Orde Baru ingin menghilangkan citra dari pemerintahan orde lama yang disimbolisasikan dengan Presiden Sukarno yang lebih dikenal dengan ajaran NASAKOM. Sedangkan pada masa reformasi terdapat beberapa kali perubahan kurikulum yakni kurikulum 1999, 2004, 2006, dan 2013; (2) landasan filosofis diterapkannya kebijakan kurikulum mata pelajaran sejarah Indonesia di SMA pada masa Orde Lama, Orde Baru dan Orde reformasi pada dasarnya sama yakni berdasarkan pancasila dan UUD 1945, dalam implimentasinya filosofi pendidikan lebih bayak mengarah pada politik pemerintahan dan aliran filsafatesensialisme dan prenialisme; (3) posisi Mata Pelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde reformasi, memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran sejarah dan nasionalisme, meskipun indoktrinasasi MANIPOL USDEK sangat tampak. Sedangkan materi sejarah pada masa Orde Baru lebih mengarah pada narasi Suhartoisme dan anti Sukarno di mana peserta didik dijadikan instrumen pembangunan. Orde reformasi, di mana salah satu kajiannya adalah kurikulum 2013, di mana selain menempatkan mata pelajaran sejarah pada kelompok mata pelajaran wajib serta peminatan, mata pelajaran sejarah diberikan porsi lebih dibandingkan porsi pembelajaran pada kurikulum 2004. Penambahan jam pelajaran tersebut bertujuan agar guru memiliki waktu yang lebih leluasa untuk mengelola dan mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: kebijakan pendidikan, kurikulum sejarah, SMA
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 20 May 2021 03:56
Last Modified: 28 May 2021 06:51
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70612

Actions (login required)

View Item View Item