Model Pendidikan Ekologi Berbasis Ekowisata Bahari Berwawasan Hukom Adat Laôt Aceh untuk Meningkatkan Literasi dan Etika Lingkungan.

Aswita, Dian and Suyanto, Slamet (2020) Model Pendidikan Ekologi Berbasis Ekowisata Bahari Berwawasan Hukom Adat Laôt Aceh untuk Meningkatkan Literasi dan Etika Lingkungan. S3 thesis, Program Pascasarjana.

[img] Text
disertasi-dian aswita-5703261034.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi sumber daya bahari di wilayah wisata bahari Kota Sabang sebagai sumber belajar pendidikan ekologi; (2) mendeskripsikan nilai-nilai yang dapat diperoleh dari permaknaan konsep hukom adat laôt yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan model pendidikan ekologi berbasis ekowisata bahari; (3) mengembangkan prototype model pendidikan ekologi berbasis ekowisata bahari berwawasan hukom adat laôt; dan (4) mengetahui kelayakan dan keefektifan model pendidikan ekologi berbasis ekowisata bahari berwawasan hukom adat laôt. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan, yang menggunakan model penelitian dan pengembangan Four-D. Subjek coba dalam penelitian ini yang terkait dengan kearifan lokal adalah masyarakat yang tinggal di wilayah pengembangan wisata Sabang yang meliputi tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan perangkat desa. Sedangkan subjek coba untuk keefektifan model adalah mahasiswa dan dosen yang mengunjungi lokasi ekowisata bahari, serta tour guide ekowisata. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, diolah secara induktif menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sumber daya bahari di lokasi ekowisata bahari Kota Sabang sangat beragam, namun pada penelitian R&D ini ekosistem yang sesuai dimanfaatkan sebagai sumber belajar ekologi adalah pada ekosistem terumbu karang dan mangrove. Hal ini dikarenakan kedua ekosistem tersebut merupakan kawasan yang terpapar oleh aktivitas wisata. Nilai-nilai lokal yang dapat diperoleh dari hukom adat laôt adalah saling tolong menolong, saling berbagi, saling membantu, teladan, memikul tanggung jawab atau amanah sesuai dengan kesanggupannya, pembentukan karakter, saling menghormati, menghargai, peduli terhadap sesama manusia dan lingkungan, menumbuhkan sikap malu, dan berbuat baik kepada sesama manusia, makhluk hidup lain dan lingkungan. Permaknaan hukom adat laôt dalam aktivitas konservasi meliputi aktivitas pencegahan illegal fishing dan ghost fishing, mendukung biota untuk berkembangbiak, menjaga kebersihan lingkungan, peduli terhadap lingkungan, pencegahan eksploitasi biota yang dilindungi, pencegahan kerusakan terumbu karang, pencegahan pencemaran perairan dan lingkungan, dan pencegahan pencemaran sungai yang bermuara ke laut. Model yang dikembangkan berlandaskan pada pendidikan experiential, menganut paradigma pendidikan pragmatis, dengan tujuan pendidikan yang diharapkan adalah menggunakan pengalaman sebagai tools dan ways dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan yang dialami. Berdasarkan validasi ahli/praktisi, model tersebut berada pada kategori baik dan sangat baik, sehingga layak digunakan. Model tersebut juga efektif dalam proses pembelajaran, dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 (< 0,05), yang artinya bahwa terdapat perbedaan nilai literasi lingkungan mahasiswa.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: ekowisata bahari, hukom adat laôt, kearifan lokal, pendidikan ekologi
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 22 Mar 2021 05:12
Last Modified: 28 May 2021 04:45
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/70264

Actions (login required)

View Item View Item