Metode Service Learning sebagai Model Pembelajaran Sejarah Studi Kasus: Proses Pembelajaran Desain Interior untuk Komunitas Roodebrug Soerabaia

Sutanto, Imelda and Effendy, Diana and Franciska, Nadia (2020) Metode Service Learning sebagai Model Pembelajaran Sejarah Studi Kasus: Proses Pembelajaran Desain Interior untuk Komunitas Roodebrug Soerabaia. In: seminar nasional dan temu alumni HMPS 2019, 12 oktober 2019, FIS UNY Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Metode Service Learning sebagai Model Pembelajaran Sejarah -Imelda S dkk.pdf

Download (301kB) | Preview

Abstract

Di era modern, pendidikan sejarah umumnya masih menggunakan metode pembelajaran konvensional, seperti: ceramah, tanya jawab, membaca buku sejarah, dsb. Alih-alih memberikan peningkatan dalam minat belajar sejarah, suatu kenyataan yang menyedihkan menyatakan bahwa pendidikan sejarah dianggap membosankan, tidak bermakna dan tidaklah berkaitan dengan realita kehidupan. Oleh karena itu, dalam mata kuliah desain interior terdapat sekelompok mahasiswa yang diberi kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan komunitas sejarah bernama Roodebrug Soerabaia. Komunitas ini memperhatikan pelestarian sejarah lokal Surabaya, khususnya era revolusi dari 1945 hingga 1949. Kegiatan komunitas terdiri dari kegiatan teatrikal, pembelajaran sejarah, penelitian, dan berziarah ke makam pahlawan. Seringkali dianggap membosankan dan menurunkan minat belajar sehingga diperlukan metode pembelajaran yang efektif dan kreatif. Oleh karena itu, bagaimana cara menerapkan pembelajaran yang efektif dan kreatif. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah design thinking dan service learning. Metode service learning adalah suatu metode holistik yang bertujuan untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan konteks kehidupan. Dengan adanya metode service learning ini, akan terjadi hubungan timbal balik antara mahasiswa dan masyarakat. Metode design thinking adalah metode yang melakukan proses desain dimana metode ini merupakan penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau user. Metode design thinking yang digunakan terdiri dari 6 tahap yaitu understand, observe, point of view, ideate, prototype dan test. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kegiatan belajar menggunakan metode service learning dan design thinking menjadi metode pembelajaran yang lebih efektif dan kreatif serta meningkatkan minat belajar. Kata kunci: Service learning, Pembelajaran sejarah, Pembelajaran desain interior

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Ilmu Sosial > Pendidikan IPS
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 13 Jan 2020 09:50
Last Modified: 13 Jan 2020 09:50
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/67103

Actions (login required)

View Item View Item