Hidayati, Baiq Rizky and Wiyatmi, Wiyatmi (2019) Narasi Penyelamatan Lingkungan dalam Novel Sarongge dan Ladu. S2 thesis, Program Pascasarjana.
|
Text
Cover.pdf Download (485kB) | Preview |
|
|
Text
Bab I.pdf Download (260kB) | Preview |
|
|
Text
Bab II.pdf Download (319kB) | Preview |
|
|
Text
Bab III.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text
Bab IV.pdf Download (800kB) | Preview |
|
|
Text
Bab V.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (247kB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran.pdf Download (613kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud narasi penyelamatan lingkungan, (2) faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya narasi penyelamatan lingkungan, dan (3) unsur fiksi yang mengekspresikan narasi penyelamatan lingkungan dalam novel Sarongge dan Ladu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data primer adalah dua novel, yaitu Sarongge dan Ladu. Sumber data sekunder adalah jurnal dan buku- buku terkait ekologi lingkungan. Pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Analisis data dengan reduksi, penyajian, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, wujud narasi penyelamatan lingkungan dalam novel Sarongge dan Ladu karya Tosca Santoso adalah (a) prinsip tanggung jawab, (b) prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam, (c) prinsip solidaritas, (d) prinsip hormat terhadap alam, (e) prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam, (f ) tidak menganggu alam, dan (g) prinsip keadilan. Kedua, faktor- faktor yang melatarbelakangi munculnya narasi penyelamatan lingkungan dalam novel tersebut adalah (a) pencegahan, (b) pengawasan, dan(c) penegakan. Ketiga, unsur fiksi yang mengekspresikan narasi penyelamatan lingkungan dalam novel tersebut adalah: a) tokoh dalam novel Sarongge, yaitu Husin, Karen, Asep, dan Rangga, dan dalam novel Ladu, yaitu Yanis dan Arti. Kedua, latar dalam novel Sarongge yaitu Sarongge, Sumba, Yamdena, Kampar, dan Hutan Gambut; dan latar dalam novel Ladu yaitu Lereng Merapi, Gunung Sindoro, Wonosobo, dan Gunung Kelud. Ketiga, alur dalam kedua novel tersebut menggunakan alur (progresif). Keempat, tema dalam novel Sarongge adalah perjuangan manusia dalam menyelamatkan kerusakan alam di seluruh pelosok Indonesia. Sementara itu, tema dalam novel Ladu adalah kisah tentang perjalanan tokoh Yanis dan Arti ke gunung-gunung yang ada di Indonesia, serta menggambarkan daya tahan masyarakat yang mampu beradaptasi di sekitar gunung.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ekokritik, narasi penyelamatan lingkungan, novel |
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 16 Dec 2019 07:41 |
Last Modified: | 16 Dec 2019 07:41 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66905 |
Actions (login required)
View Item |