Penggunaan X-Femisme dalam Debat Pilkada DKI 2017

Nurasih, Wahyu and Setiawan, Teguh (2019) Penggunaan X-Femisme dalam Debat Pilkada DKI 2017. S2 thesis, Program Pascasarjana.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (734kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab I.pdf

Download (356kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab II.pdf

Download (480kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab III.pdf

Download (340kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab IV.pdf

Download (520kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab V.pdf

Download (79kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (229kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (626kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang bentuk gramatikal X- Femisme (Eufemisme, Ortofemisme dan Disfemisme), makna X-Femisme (Eufemisme, Ortofemisme dan Disfemisme), dan Fungsi X-Femisme (Eufemisme, Ortofemisme dan Disfemisme). Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan yang diucapkan oleh seluruh peserta Debat Pilkada DKI tahun 2017. Debat Pilkada DKI tahun 2017 dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi I, sesi II dan sesi III. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap dan catat. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan agih. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan referensial. Metode agih dalam penelitian ini dietrapkan dengan teknik bagi unsur langsung. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik tiga kesimpulan. Pertama, bentuk gramatikal X-Femisme dapat berupa kata umum, frasa idiomatis dan non idiomatis serta kalimat. Kedua, Makna X-Femisme yang ditemukan berupa makna konotasi, denotasi dan idiomatis. Ketiga, fungsi X-femisme yang ditemukan dalam penelitian ini berbeda-beda. Fungsi eufemisme dalam Debat Pilkada DKI 2017, yaitu (1) eufemisme berfungsi sebagai ungkapan yang halus dan menyenangkan, (2) eufemisme berfungsi untuk merendahkan hati /tidak menyombongkan diri (3) eufemisme berfungsi untuk menghindari kericuhan (4) eufemisme berfungsi untuk tidak menyinggung dan menghormati orang lain, (5) eufemisme berfungsi untuk tujuan retorik dalam suatu debat, (6) eufemisme berfungsi untuk menutupi kenyataan. Fungsi ortofemisme dalam Debat Pilkada DKI 2017, yaitu 1) ortofemisme berfungsi untuk memberitahu keadaan sebenarnya. Sementara itu, fungsi disfemisme dalam Debat Pilkada DKI 2017, yaitu (1) disfemisme berfungsi untuk memberi gambaran yang negatif tentang seseorang, (2) disfemisme berfungsi untuk mempertajam pembicaraan, (3) disfemisme berfungsi untuk mengancam lawan bicara, (4) disfemisme berfungsi untuk membuat ungkapan menjadi kasar.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Eufemisme, Ortofemisme, Disfemisme, dan Debat.
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 16 Dec 2019 02:32
Last Modified: 16 Dec 2019 02:32
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66900

Actions (login required)

View Item View Item