Afini, Farah Nur and Tanjung, Sufriati (2019) Forenisasi Istilah Budaya dalam Teks Translasional Babad Wedyadiningratan. S2 thesis, Program Pascasarjana.
|
Text
Cover.pdf Download (760kB) | Preview |
|
|
Text
Bab I.pdf Download (274kB) | Preview |
|
|
Text
Bab II.pdf Download (733kB) | Preview |
|
|
Text
Bab III.pdf Download (222kB) | Preview |
|
|
Text
Bab IV.pdf Download (894kB) | Preview |
|
|
Text
Bab V.pdf Download (922kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (342kB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran.pdf Download (554kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi ideologi penerjemahan istilah budaya dalam teks translasional Babad Wedyadiningratan, menguraikan kemunculan forenisasi yang direpresentasikan melalui penerjemahan istilah budaya dalam teks translasional tersebut, dan mengidentifikasi macam-macam teknik penerjemahan istilah budaya yang menandai kemunculan forenisasi dalam teks Babad Wedyadiningratan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif yang menggunakan metode padan translasional dengan teknik pilah unsur penentu yang diikuti daya pilah translasional (Sudaryanto, 2015). Sumber data utama pada penelitian ini adalah teks translasional bahasa Jawa-Indonesia berjudul Babad Wedyadningratan, sedangkan sumber data pendukungnya adalah kamus Bausastra Jawa dan KBBI. Pada proses penjaringan data, penelitian ini menerapkan metode simak yang diwujudkan dalam bentuk teknik catat (Kesuma, 2007). Selain itu instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai human instrument yang kemudian melakukan triangulasi untuk memastikan keabsahan data (Moleong, 2017). Data pada penelitian ini dianalisis dengan teori-teori yang diusung Venuti (1995), Aixela (1996), Paik et al (1993), serta Molina dan Albir (2002). Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Ideologi penerjemahan istilah budaya yang digunakan dalam teks translasional Babad Wedyadiningratan adalah forenisasi (81%) dan domestikasi (19%). (2) Kemunculan forenisasi yang dominan dalam Babad Wedyadiningratan dapat dilihat pada terjemahan istilah budaya yang diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu proper nouns sejumlah 602 (80,2%) data istilah budaya, yang meliputi entitas geografis sejumlah 146 (19,5%), afiliasi sejumlah 29 (3,9%), organisasi sejumlah 44 (5,9%), manusia sejumlah 337 (44,8%), dokumen sejumlah 23 (3,1%), ilmiah sejumlah 1 (0,1%), periode sejumlah 11 (1,5%), perangkat sejumlah 2 (0,3%), serta lain-lain sejumlah 9 (1,1%); dan common expressions sejumlah 150 (19,8%) data istilah budaya meliputi objek sejumlah 88 (11,7%), institusi sejumlah 9 (1,1%), kebiasaan sejumlah 32 (4,2%), serta pendapat sejumlah 21 (2,8%). (3) Terdapat sembilan teknik penerjemahan istilah budaya yang menandai kemunculan forenisasi dalam teks Babad Wedyadiningratan. Pada proper nouns, teknik penerjemahan istilah budaya yang dipergunakan meliputi teknik reduksi (3,7%), partikularisasi (0,1%), calque (6,3%), amplifikasi (2,3%), transposisi (0,3%), naturalisasi (16%), peminjaman murni (50,5%), kreasi diskursif (0,2%), dan deskripsi (0,7%); sedangkan teknik penerjemahan istilah budaya yang dipergunakan pada common expressions yaitu teknik calque (5,2%), amplifikasi (1,1%), transposisi (0,1%), naturalisasi (4,5%), peminjaman murni (8,1%), dan deskripsi (0,9%).
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Babad Wedyadiningratan, istilah budaya, forenisasi, penerjemahan |
Subjects: | Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Linguistik Terapan |
Depositing User: | Perpustakaan Pascasarjana |
Date Deposited: | 25 Sep 2019 03:38 |
Last Modified: | 24 Sep 2020 04:13 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/66001 |
Actions (login required)
View Item |