Zar’in, Arika Umi (2021) AKTIVITAS FISIK DAN KONSTRUK HEALTH BELIEF MODEL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI ERA PANDEMI COVID-19. S2 thesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan.
|
Text
fulltext_arika umi zarin_18711251041.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penelitian terdahulu telah banyak menunjukkan kaitan antara konstruk health belief model dan perilaku aktivitas fisik. Walaupun demikian, belum diketahui bagaimana pembatasan sosial pada era new normal pandemi COVID-19 dewasa ini mempengaruhi keterkaitan antara aktivitas fisik dengan konstruk pada health belief model tersebut . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola, tingkat dan status aktivitas fisik pada era new normal, perbedaan tingkat aktivitas fisik berdasarkan status konstruk health belief model serta hubungan antara status aktivitas fisik dengan status konstruk health belief model pada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta Penelitian ini merupakan penelitian survey observasional cross-sectional pada masyarakat DIY sebanyak 390 orang dengan teknik convenience sampling dengan kuisioner online. Aktivitas fisik diukur dengan menggunakan Global Physical activity Questionnaire (GPAQ) yang menghitung metabolic equivalent of task (Mets) per minggu, sedangkan konstruk health belief model diukur dengan instrument adaptasi dari COVID-19 snapshoot and monitoring (COSMO-WHO). Pola dan tingkat aktivitas fisik dilihat pada tiga domain (kerja, transport dan rekreasi). Perbedaan tingkat aktivitas fisik total pada konstruk health belief model menggunakan kruskall-wallis sedangkan hubungan antara status aktivitas fisik dan konstruk health belief diuji dengan chi square dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari pola aktivitas fisik masyarakat DIY didominasi pada kegiatan rekreasi, dengan rata-rata 868.37 Mets/minggu disusul domain kerja rata-rata 521.28 Mets/minggu dan domain transport dengan rata-rata 233.54 Mets/minggu. Masyarakat yang masuk kategori status aktivitas fisik yang cukup sebesar 71%. Masyarakat DIY yang memiliki tingkat status HBM yang tinggi maka cenderung mempunyai status aktivitas fisik yang cukup dengan nilai sig 0,000 pada semua konstruk. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konstruk HBM dengan status aktivitas fisik di era new normal pada masyarakat DIY dengan status HBM yang tinggi maka akan memiliki tingkat status aktivitas fisik yang lebih baik dari pada masyarakat yang memiliki status HBM yang rendah, dengan nilai korelasi sebesar 0.89 yang bermakna sangat kuat.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Dosen Pembimbing: dr. Novita Intan Arovah, MPH., Ph.D. |
Uncontrolled Keywords: | aktivitas fisik |
Subjects: | Olahraga |
Divisions: | Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) > Ilmu Keolahragaan |
Depositing User: | Perpustakaan FIK |
Date Deposited: | 29 Mar 2021 02:40 |
Last Modified: | 29 Mar 2021 02:40 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63839 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |