PENGARUH LATIHAN SINGLE LEG HOP DAN DOUBLE LEG HOP SERTA KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA ATLET GULAT

Uhacham, Aflaharani (2021) PENGARUH LATIHAN SINGLE LEG HOP DAN DOUBLE LEG HOP SERTA KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA ATLET GULAT. S2 thesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan.

[img]
Preview
Text
fulltext_aflaharani uhacham_18711251059.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara latihan pliometrik single leg hop dan double leg hop terhadap peningkatan power tungkai; (b) perbedaan pengaruh pemain yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah terhadap peningkatan power tungkai; dan (c) interaksi antara latihan pliometrik single leg hop dan double leg hop dan kekuatan otot tungkai terhadap peningkatan power tungkai pada atlet gulat. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet gulat Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 38 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, kemudian dilakukan ordinal pairing untuk membagi tiap kelompoknya. Instrumen yang digunakan yaitu untuk mengukur kekuatan otot tungkai yaitu leg and back dynamometer, sedangkan power tungkai menggunakan vertical jump. Teknik analisis data yang digunakan yaitu ANAVA two way. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan pliometrik single leg hop dan double leg hop terhadap peningkatan power tungkai pada atlet gulat, dengan nilai F 98,000 dan nilai signifikansi p 0,000 < 0,05. Kelompok latihan single leg hop lebih tinggi (baik) dibandingkan dengan kelompok latihan double leg hop dengan selisih rata-rata posttest sebesar 2,10. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara atlet yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah terhadap peningkatan power tungkai pada atlet gulat, terbukti nilai F 10,889 dan nilai signifikansi p 0,005 < 0,05. Atlet yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi lebih tinggi (baik) dibandingkan dengan pemain yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah, dengan selisih rata-rata posttest sebesar 0,70. (3) Ada interaksi yang signifikan antara latihan pliometrik (single leg hop dan double leg hop) dan kekuatan otot tungkai (tinggi dan rendah) terhadap peningkatan power tungkai pada atlet gulat, dengan nilai F 162,000 dan nilai signifikansi p 0,000 < 0,05.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Dosen Pembimbing: Dr. Ali Satia Graha, M.Kes.
Uncontrolled Keywords: gulat
Subjects: Olahraga
Divisions: Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) > Ilmu Keolahragaan
Depositing User: Perpustakaan FIK
Date Deposited: 22 Feb 2021 09:28
Last Modified: 22 Feb 2021 09:28
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/63440

Actions (login required)

View Item View Item