PENGARUH KONSENTRASI NANOPARTIKEL PERAK IONIK DAN KOLOID PERAK IONIK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TRYCHOPHYTON MENTAGROPHYTES

Subally, Andrew David and Suparno, Suparno (2018) PENGARUH KONSENTRASI NANOPARTIKEL PERAK IONIK DAN KOLOID PERAK IONIK TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TRYCHOPHYTON MENTAGROPHYTES. S1 thesis, FMIPA.

[img]
Preview
Text
Skripsi_Final_Andrew_David_Subally.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan elektrolisis dan lama waktu sintesa nanopartikel perak dengan metode elektrolisis terhadap konsentrasi nanopartikel perak ionik yang dihasilkan, mengetahui karakteristik dari nanopartikel perak ionik dan koloid perak ionik yang disintesa dengan metode elektrolisis dan mengetahui pengaruh konsentrasi nanopartikel perak ionik dan koloid perak ionik terhadap diameter zona bening pertumbuhan jamur Trychophyton mentagrophytes. Penelitian ini diawali dengan membuat larutan nanopartikel perak ionik menggunakan metode elektrolisis. Dua batang perak sebagai elektroda dielektrolisis menggunakan tegangan 40 V DC dan 45 V DC dengan 200 ml akuades. Proses elektrolisis dilakukan selama 130 menit, sementara itu polaritas elektroda diganti setiap 10 menit. Kemudian membuat larutan koloid perak ionik dengan memanfaatkan proses agregasi nanopartikel perak ionik selama 1 bulan. Mengukur konsentrasi kedua larutan dengan TDS meter setelah itu, mengencerkan nanopartikel perak ionik dan koloid perak ionik menjadi 5 variasi konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan 50 ppm. Melakukan pengukuran terhadap konduktivitas listrik larutan menggunakan EC meter. Uji karakterisasi dilakukan pada semua sampel nanopartikel perak ionik dan koloid perak ionik menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Setelah itu sampel diujikan terhadap kultur uji jamur Trychophyton mentagrophytes menggunakan metode cawan difusi dengan kertas saring. Media cair yang digunakan adalah PDB dan media padat yang digunakan adalah PDA. Telah dihasilkan nanopartikel perak ionik dan koloid perak ionik dengan metode elektrolisis. Tegangan yang paling optimal pada proses elektrolisis adalah 45 V DC menghasilkan konsentrasi 42 ppm. Semakin lama waktu proses elektrolisis maka semakin besar konsentrasi yang dihasilkan, tetapi pertambahan konsentrasi mengalami titik jenuh pada lama waktu pembuatan diatas 100 menit. Pada nanopartikel perak ionik yang dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis diperoleh rentang absorbansi pada panjang gelombang 399-421 nm dengan rentang ukuran partikel 10 ± 1,6 nm sampai 44 ± 7,7 nm. Untuk koloid perak ionik diperoleh rentang absorbansi pada panjang gelombang 421-429.5 nm dengan rentang ukuran partikel 44 ± 7,7 nm sampai 57 ± 9,1 nm. Pada jamur Trychophyton mentagrophytes, kemampuan daya hambat nanopartikel perak ionik terhadap jamur paling optimal pada konsentrasi 30 ppm. Sedangkan, pada koloid perak ionik kemampuan daya hambat tertinggi pada konsentrasi 50 ppm.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Nanopartikel perak ionik, koloid perak ionik, elektrolisis, batang perak, Trychophyton mentagrophytes, antijamur
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan Fisika > Fisika
Depositing User: Admin Fisika FMIPA
Date Deposited: 28 Dec 2018 06:39
Last Modified: 30 Jan 2019 17:40
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/62235

Actions (login required)

View Item View Item