PENINGKATAN KEMAMPUAN BICARA MELALUIMETODE BERMAIN PERAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS II DI SLB NEGERI 2 BANTUL

Elin, Febrianita (2017) PENINGKATAN KEMAMPUAN BICARA MELALUIMETODE BERMAIN PERAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS II DI SLB NEGERI 2 BANTUL. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.

[img] Text
Elin Febrianita_13103241040.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan bicara anak tunarungu kelas II di SLB Negeri 2 Bantul melalui penerapan metode bermain peran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek yang digunakan dalam penelitian yaitu anak tunarungu kelas II SLB Negeri 2 Bantul berjumlah 3 orang.Penelitian ini terdiri dari 2 siklus.Pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan bicara, observasi proses pembelajaran menggunakan metode bermain peran, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan penyajian data berupa tabel dan grafik. Metode bermain peran ini memberikan stimulasi anak tunarungu dalam berbicara, sehingga kemampuan bicara anak tunarungu akan lebih terasah. Metode bermain peran melibatkan anak tunarungu untuk berperan aktif dan melakukan pelatihan kemampuan bicara.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan bicara anak tunarungu melalui metode bermain peran.Pada tes awal, subjek RN memperoleh nilai 44,40 dengan criteria tidak mampu meningkat menjadi 61,10 dengan criteria cukup mampu pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 77,78 dengan criteria mampu pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek NR memperoleh nilai 33,30 dengan criteria tidak mampu meningkat menjadi 44,40 dengan criteria tidak mampu pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat kembali menjadi 61,10 dengan criteria mampu pada tes pasca tindakan siklus II.Subjek RF memperoleh nilai 38,90 dengan criteria tidak mampu meningkat menjadi 55,50 dengan criteria kurang mampu pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 66,67 dengan kriteria mampu pada tes pasca tindakan siklus II.Peningkatan nilai yang diperoleh subjek RN berawal dari criteria tidak mampu menjadi mampu.Sementara peningkatan nilai yang diperoleh subjek NR berawal dari criteria tidak mampu menjadi mampu.Dan subjek RF dari criteria tidak mampu menjadi mampu.Kesimpulan akhir adalah melalui penerapan metode bermain peran kemampuan bicara anak tunarungu meningkat.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) > Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: Admin Pendidikan Luar Biasa FIP
Date Deposited: 07 Dec 2018 07:21
Last Modified: 30 Jan 2019 17:34
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/61696

Actions (login required)

View Item View Item