MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMU DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DAN REMIDIASINYA

Sukardjono, dkk (1998) MISKONSEPSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMU DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DAN REMIDIASINYA. [Experiment/Research]

[img] Text
MISKONSEPSI_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA_SMU.doc

Download (31kB)

Abstract

Penelitian ini adalah suatu upaya untuk mengubah, memperbaiki, atau m ningkatkan proses belajar mengajar matematika di kelas. Oleh karena itu p ndekatan yang dianggap tepat adalah melalui Penelitian Tindakan Berbasis K las. Tujuan yang lebih khusus adalah: Pertama, untuk meningkatkan b gaimana seharusnya guru berinteraksi dengan siswanya di kelas. Yang k dua, meningkatkan pembelajaran matematika yang akan berdapak m ningkatkan pemahaman siswa. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta atas kolaborasi antara guru-guru U Negeri 4 Yogyakarta dan dosen IKIP Yogyakarta. Gagasan umum m neul dari guru-guru matematika SMU 4 yang ingin meningkatkan p mbelajarannya. Dosen dari IKIP dan guru-guru SMU 4 mengadakan p ngenalan lapangan. Ternyata, ditemukan bahwa pendekatan pembelaj afan m tematika olfh guru-guru adalah pendekatan ekspositori. Maka diperoleh te a kepeduHan "bagaimana meningkatkan atau memperbaiki metode e positori". Tindakan selanjutnya ada 2 macam: pertama perbaikan te hadap guru ~an kedua terhadap guru dan siswa. Tindakan terhadap guru: T hap I, peJ;encanaan: Tim peneliti mempelajari komponen-komponen ke erampilan dasar mengaja.r yang mendukung metode ekspositori. Tahap 2, ti dakan: seb,gian guru-peneliti mengajar di kelas, dan sebagian lagi m lakukan ob~ervasi dan kegiatan ini divideokan. Tahap 3, refleksi: be dasarkan data yang terkumpul dari observasi diputuskan bahwa ko ponen-komponen dasar mengajar belum dapat dikatakan memadai, dan ka ena itu dip"tuskan untuk melaksanakan siklus yang kedua. Perencanaan ke bali ditet~pkan dengan komponen yang lebih sempit. Pada refleksi ke hali diputuskan bahwa keterampilan mengajar para peneliti-guru sudah m ningkat. Tindakan terhadap guru dan siswa: Tahap 1, pereneanaan: pe eliti menet~pkan konsep matematika yang harus diajarkan. Tahap 2, ti dakan dan observasi: guru peneliti mengajar matematika sesuai rencana ha ian dan guru-peneliti lainnya melakukan observasi. Kegiatan divideokan. T ap 3, ret1eksi: Berdasarkan data yang terkumpul dianalisis baik pe belajarann~a dan juga miskonsepsi yang terjadi. Tahap 4, tindak lanjut: m lakukan tes ~iagnostik dan pereneanaan jenis dan model, remidi. Hasil penelitian menujukkan hahwa guru-peneliti merasa telah terjadi pe ingkatan dalam pembelajarannya, dosen-peneliti merasa memperoleh ke empatan dap meningkatkan pemahamannya tentang permasalahan yang hi up di kelas, dan siswa meningkat pemahamannya terhadap konsep-konsep m ematika terutama konsep-konsep matematika yang diajarkan seperti ko sep fungsi, ,domen, wilayah hasil, fungsi komposit, fungsi invers, limit fu gsi, kekontinuan fungsi, dan turunan fungsi. Remidiasi untuk mengeliminir mi konsepsi int dipilih "ajar-ulang", PR, dan latihan mendalam.

Item Type: Experiment/Research
Subjects: LPPM
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Pendidikan Matematika > Pendidikan Matematika
Date Deposited: 18 Sep 2012 12:38
Last Modified: 02 Oct 2019 02:16
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5781

Actions (login required)

View Item View Item