Estimasi Anggaran Pendidikan Dasar Melalui Penghitungan Unit Cost Guna Mewujudkan Pendidikan Dasar Terjangkau di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Prof. Zamroni, Ph.D. (2010) Estimasi Anggaran Pendidikan Dasar Melalui Penghitungan Unit Cost Guna Mewujudkan Pendidikan Dasar Terjangkau di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. [Experiment/Research]

[img] Text
04_Zamroni.doc

Download (23kB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian empiris kuantitatif yang bertujuan untuk mengestimasi unit cost (biaya satuan) pendidikan dasar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis berdasarkan data yang diperoleh melalui angket penelitian. Populasi dalam penelitian meliputi SD dan SMP serta orangtua yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Dari angket yang disebar berhasil kembali 70 sekolah, SD 46 sekolah dan SMP 24 sekolah. Analisis kuantitatif berdasarkan spesifikasi model dengan regresi data panel. Dari responden yang ada diperoleh jumlah data sekolah untuk estimasi sebanyak 210 buah. Unit cost pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi SD dan SMP adalah Rp. 273.000,- per siswa per bulan. Hasil tersebut berdasarkan analisis regresi data panel yang terdiri dari 4 variabel independen yaitu biaya gaji guru (WT), biaya gaji pegawai (WNT), biaya material dan operasional (AMO) dan biaya administrasi (ADM). Masing-masing variabel mempunyai koefisien positif yaitu 1,927647WT, 6,864255WNT, 3,393476AMO dan 1,896533ADM. Unit cost paling banyak dipengaruhi oleh biaya gaji pegawai dan material dan operasional. Semua tanda positif artinya apabila biaya-biaya variabel independen naik, pasti akan menambah unit cost. Pengeluaran pendidikan orangtua/masyarakat rata-rata sebesar Rp. 339.887,- per bulan yang meliputi seluruh komponen biaya pendidikan baik langsung, tidak langsung maupun penunjang. Komponen biaya tidak langsung mempunyai persentase paling besar mencapai 43,61 persen. Apabila program pendidikan dasar 9 tahun didisagregasikan menjadi SD dan SMP diperoleh persamaan unit cost baru untuk mendukung analisis hasil penelitian. Untuk SD diperoleh unit cost Rp. 246.000,- per bulan per siswa. Besarnya unit cost SD dipengaruhi oleh variabel WT sebesar 0,453616, WNT sebesar 8,097830, AMO sebesar 6,006380 dan ADM sebesar 0,870919. Unit cost SD lebih banyak dipengaruhi oleh biaya gaji pegawai dan yang terkecil biaya administrasi. Semua variabel mempengaruhi unit cost SD secara positif. Ketika komponen biaya naik, unit cost juga akan naik. Sementara itu unit cost SMP sebesar Rp. 322.000,- per bulan per siswa. Besarnya unit cost SMP dipengaruhi oleh variabel WT sebesar 8,173338, WNT sebesar 31,56908, AMO sebesar 6,837970 dan ADM sebesar 6,552283. Apabila beban anggaran pendidikan dasar SD dan SMP ditanggung masing-masing pemerintah daerah, maka diluar program BOS anggaran pendidikan yang harus dialokasikan pada APBD tahun 2011 adalah kabupaten Bantul sebesar 31, 98 persen, Gunungkidul sebesar 32,58 persen, Kulonprogo sebesar 23, 38 persen, Sleman sebesar 33,07 persen dan kota Yogyakarta sebesar 25, 69 persen

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Ilmu Sosial > Ekonomi > Ekonomi
LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Date Deposited: 13 Sep 2012 09:40
Last Modified: 02 Oct 2019 02:15
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5564

Actions (login required)

View Item View Item