SINTESIS NANOKRISTALIT N-TiO2 MELALUI METODE HIDROTERMAL DENGAN VARIASI JENIS PREKURSOR DAN SUHU HIDROTERMAL

Wibowo, Hary (2017) SINTESIS NANOKRISTALIT N-TiO2 MELALUI METODE HIDROTERMAL DENGAN VARIASI JENIS PREKURSOR DAN SUHU HIDROTERMAL. S1 thesis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY.

[img]
Preview
Text
BAB 1 Skripsi_Sintesis Nanokristalit N-TiO2 melalui Metode Hidrotermal dengan Variasi Jenis Prekursor dan Suhu Hidrotermal_Hary.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nanopartikel N-TiO2 melalui metode hidrotermal dengan variasi jenis prekursor dan temperatur hidrotermal untuk mengetahui pengaruh jenis prekursor dan temperatur hidrotermal dan kalsinasi terhadap karakteristik N-TiO2, yaitu struktur, ukuran partikel, karakter elektronik dan penampakan permukaan partikel. Nanopartikel N-TiO2 disintesis dengan cara mencampurkan 4 ml akuades dengan 4 ml HCl 36% dan diaduk selama 10 menit, kemudian ke dalam campuran tersebut ditambahkan 2 ml larutan etilendiamin 97% (0,029 mol) sambil dilakukan pengadukan selama 30 menit hingga diperoleh larutan yang homogen. Setelah itu, ke dalam larutan tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit 4 ml laturan TiCl4 97% (0,035 mol) sambil dilakukan pengadukan selama 30 menit. Larutan kemudian dimasukkan ke dalam tabung teflon dan dioven pada temperatur 120oC, 150oC selama 12 jam, dan pada temperatur 180oC selama 6 jam. Perlakuan yang sama juga dilakukan untuk prekursor TTIP 98%. Hasil preparasi hidrotermal tersebut digerus dan dikalsinasi selama 3 jam pada temperatur 450oC. Karakterisasi sampel dengan X-Ray Diffraction (XRD), FTIR, UV-Vis Reflectance, dan SEM-EDAX. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis prekursor dalam sintesis nanopartikel N-TiO2 memberikan perbedaan karakteristik N-TiO2 antara lain pada prekursor TiCl4 ukuran kristal N-TiO2 cenderung lebih kecil dibanding pada prekursor TTIP. Pada Komposisi fasa rutil dan anatase, prekursor TTIP mengandung fasa anatase yang cenderung lebih stabil. Komposisi N pada permukaan partikel N-TiO2 dari prekursor TiCl4 tidak terdeteksi, sedangkan pada prekursor TTIP terdeteksi. Variasi temperatur hidrotermal memberikan pengaruh pada masing-masing prekursor diantaranya pada prekursor TiCl4, menyebabkan rasio fasa anatas menurun drastis. Kenaikan temperatur pada semua jenis prekursor menunjukkan peningkatan ukuran kristal fasa rutil, fasa anatase cenderung menurun, dan cenderung menaikkan energi celah pita dari masingmasing sampel. Sampel yang menunjukkan kondisi terbaik pada absorbsi sinar tampak adalah N-TiO2 dari prekursor TiCl4 yang disintesis pada temperatur 120oC.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Kimia
Depositing User: Admin Kimia FMIPA
Date Deposited: 07 Nov 2017 03:55
Last Modified: 30 Jan 2019 15:32
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53815

Actions (login required)

View Item View Item