PENGARUH VARIASI KOMPOSISI MINYAK KEDELAI TEROKSIDASI DAN POLIOKSIETILEN GLIKOL (PEG)200 TERHADAP KEKERASAN POLIURETAN HASIL SINTESIS

Rr. Ayu , Retno Hartanti (2010) PENGARUH VARIASI KOMPOSISI MINYAK KEDELAI TEROKSIDASI DAN POLIOKSIETILEN GLIKOL (PEG)200 TERHADAP KEKERASAN POLIURETAN HASIL SINTESIS. S1 thesis, UNY.

[img] Text
PENGARUH_VARIASI_KOMPOSISI_MINYAK_KEDELAI_TEROKSIDASI_DAN_POLIOKSIETILEN_GLIKOL.docx

Download (12kB)

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan: (1) menentukan karakter minyak kedelai sebelum dan sesudah proses oksidasi, (2) menentukan karakter poliuretan hasil sintesis, (3) menentukan keberadaan ikatan silang dalam poliuretan hasil sintesis, dan (4) mengetahui pengaruh variasi komposisi minyak kedelai teroksidasi dan polioksietilen glikol (PEG)200 terhadap kekerasan poliuretan hasil sintesis. Minyak kedelai l Soybean Oil (SBO) dalam penelitian ini didapat dari kacang kedelai putih yang dimaserasi menggunakan larutan n-heksana 60%, kemudian dioksidasi menggunakan larutan KMnOa 20% dalam suasana basa pada temperatur 25°C. Campuran kemudian diekstrak dan dievaporasi untuk mendapatkan minyak kedelai teroksidasi. Selanjutnya minyak kedelai sebelum dan sesudah oksidasi dikarakterisasi; meliputi gugus fungsi, bilangan hidroksil, massa jenis indeks bias, titik leleh dan titik didih. Selanjutnya minyak kedelai teroksidasi l Oxydated Soybean Oil (OSBO) direaksikan dengan PEG200 dan MD] membentuk poliuretan. Poliuretan pertama dibuat dengan komposisi 40%OSBO-0%PEG200-60%MDI. Campuran diaduk hingga homogen pada temperatur kamar. Kemudian campuran yang dinamakan prepolimer tersebut mengalami proses curing selama 10 jam pada temperatur 70°C dan dilanjutkan selama 3 jam pada temperatur 100°C. Poliuretan selanjutnya dibuat dari komposisi OSBO : PEG200 : MDI berturut - turut sebesar 30% : 10% : 60%; 20% : 20% : 60%; clan 10% : 30% : 60%. Masing - masing poliuretan diuji kekerasan clan ikatan silangnya . Poliuretan yang memiliki nilai kekerasan paling tinggi pada komposisi dengan dan tanpa penambahan PEG200 dikarakterisasi gugus fungsinya Hasil penelitian ini adalah: (1) bilangan hidroksil, massa jenis, indeks bias, titik leleh, dan titik didih SBO berturut - turut sebesar 120,393 mg/g; 0,907 g/mL; 1,476 D; -15-(-5)°C; clan 105,7°C, sedangkan untuk OSBO berturut - turut sebesar 298,185 mg/g; 0,929 g/mL; 1,474 D; -14-(-2)°C dan 134,7°C (2) karakter poliuretan hasil sintesis dengan variasi komposisi OSBO : PEG200 : MDI = 40% : 0% : 60%; 30% : 10% : 60%; 20% : 20% : 60%; 10% : 30% : 60%; yang meliputi derajat penggembungan clan kekerasan besarnya berturut - turut 3,448% dan 91,6 Shore A; 9,677% dan 87,4 Shore A; 9,803% dan 79,4 Shore A; 14,864% dan 74,2 Shore A (3) seluruh poliucetan memiliki ikatan silang dengan swelling degree yang positif, (4) semakin besar komposisi PEG200 dibandingkan OSBO dalam sintesis poliuretan, maka poliuretan yang dihasilkan akan memiliki kekerasan semakin kecil dan bersifat tidak brittle.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Kimia
Depositing User: Jurusan Kimia
Date Deposited: 12 Sep 2012 15:05
Last Modified: 29 Jan 2019 16:11
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5378

Actions (login required)

View Item View Item