Clara Elys Yunita, Clara Elys Yunita (2017) KONFLIK TAMBANG EMAS TUMPANG PITU. DESA SUMBER AGUNG. PESANGGARAN, BANYUWANGI, JAWA TIMUR. S1 thesis, FIS.
|
Text
COVERR 13413241019.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I 13413241019.pdf Download (353kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III 13413241019.pdf Download (450kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5 13413241019.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
ringkasan skripsi-clara elys yunitat-13413241019.pdf Download (416kB) | Preview |
|
|
Text
JURNAL CLARA revisi FIX fix 13413241019.pdf Download (407kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi terjadinya konflik tambang emas Tumpang Pitu dan untuk mengetahui apa saja upaya penyelesaian konflik tambang Tumpang Pitu di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Setidaknya ada lima desa terdampak dari tambang emas Tumpang Pitu yang menyebabkan hutan Tumpang Pitu yang sebelumnya hutan lindung menjadi hutan produksi. Selain tujuan dari penelitian tadi, peneliti bermaksud mengkaji permasalahan yang muncul akibat dari konflik sosial di dalam masyarakat sebagai dampak dari konflik tambang emas Tumpang Pitu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun sumber data yang diperoleh oleh peneliti dari beberapa narasumber yaitu; masyarakat terdampak baik itu pro atau kontra tambang, DPR, pegawai PT BSI, kepala desa Sumber Agung, PLSMB (perkumpulan lembaga swadaya masyarakat Banyuwangi), dan dari pihak Bumi Suksesindo selaku pemrakarsa tambang emas. Selain itu peneliti juga menggunakan data sekunder berupa dokumentasi dari pihak terkait, dan dari media cetak seperti koran dan jurnal. Dalam validitas data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan trianggulasi sumber data dan teknik analisis data menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa yang melatarbelakangi konflik tambang emas Tumpang Pitu yang terjadi di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akibat dari kebijakan pengelola tambang emas Tumpang Pitu yang kemudian menimbulkan beberapa dampak sosial. Adapun yang menjadi faktor utama penyebab konflik Tumpang Pitu antara masyarakat dengan PT BSI (Bumi Suksesindo) atau PT IMN (Indo Multi Niaga) dengan Pemerintahan Daerah Banyuwangi yaitu mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan selain itu juga adanya kelompok atau paguyuban bersikukuh menolak tambang emas Tumpang Pitu tersebut, sehingga untuk masalah dampak lingkungan dari pihak PT BSI yang berdampak langsung bagi masyarakat langsung khususnya Desa Sumber Agung, Pesanggaran belum mendapatkan ganti rugi yang ditawarkan oleh PT BSI dan pemerintah dengan kata lain mereka menolak adanya tambang emas Tumpang Pitu. Kata kunci: konflik tambang, pengelola, masyarakat, konflik
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sosiologi FIS |
Date Deposited: | 20 Oct 2017 00:08 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 15:24 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53427 |
Actions (login required)
View Item |