Perkembangan Sekolah MULO di Kota Magelang Tahun 1917-1942

DIAH SARI NASTITI, DIAH SARI NASTITI (2017) Perkembangan Sekolah MULO di Kota Magelang Tahun 1917-1942. S1 thesis, FIS.

[img]
Preview
Text
1. pra_pendahuluan 13407144007.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. BAB 1 13407144007.pdf

Download (415kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. BAB 3 13407144007.pdf

Download (570kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB 5 13407144007.pdf

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text
8. Ringkasan 13407144007.pdf

Download (562kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7. Jurnal Diah Fix 13407144007.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pendidikan merupakan sarana pembelajaran, pengetahuan, keterampilan pada masa Hindia Belanda dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada awalnya pendidikan bertujuan untuk kebutuhan pekerja yang terampil dan terdidik untuk memperbaiki perekonomian Hindia Belanda. Sekolah MULO yang merupakan salah satu sekolah yang didirikan Belanda. MULO pertama kali didirikan di Bandung, kemudian dilanjutkan pembangunan di Magelang. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui awal munculnya pendidikan Kota Magelang, mengetahui perkembangan pembelajaran Sekolah MULO di Kota Magelang dan mengetahui dampak Sekolah MULO bagi masyarakat Kota Magelang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis yang terdiri dari empat tahap. Pertama, heuristik yang merupakan tahap mengumpulkan berbagai sumber sejarah terkait penelitian yang dilakukan. Kedua, verifikasi, merupakan kegiatan analisis atau tahapan penguji dan penganalisaan sumber yang sudah di dapat untuk memperoleh sumber dengan otentisitas, kredibilitas dan relevansi yang tinggi. Ketiga, interpretasi, merupakan menafsirkan atau memberi makna kepada fakta-fakta sejarah. Keempat, historiografi tahap terakhir yang merupakan kegiatan penyampaian atau pelaporan hasil penelitian yang telah diungkap, diuji, dan interpretasi melalui tulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan dibangunnya Sekolah MULO untuk menunjang pendidikan masyarakat dalam merekrut pegawai murah.Ketidakseimbangan antara tempat belajar dengan peminat masuk di Sekolah MULO mengakibatkan MULO terbagi menjadi 2, yaitu MULO pemerintah dan MULO swasta/zending. MULO swasta dikhususkan untuk laki-laki yang boleh bersekolah, tetapi kurikulum yang diajarkan tidak jauh berbeda dengan MULO pemerintah. Sekolah MULO ternyata menyebabkan pada perekonomian Hindia Belanda yang semakin meningkat, adanya golongan terpelajar di Kota Magelang, danterciptanya akulturasi kebudayaan Eropa dengan Hindiia Belanda. Berdirinya Sekolah MULO sebagai wujud adanya perhatian pemerintah terhadap wilayah Kota Magelang, yang dikenal dengan kota yang strategis di persimpangan antara Semarang-Yogyakarta. Kata Kunci:Magelang, MULO, Sekolah

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sejarah
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Ilmu Sejarah
Depositing User: Admin Pendidikan Sejarah FIS
Date Deposited: 19 Oct 2017 00:22
Last Modified: 30 Jan 2019 15:23
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/53386

Actions (login required)

View Item View Item