Regina , Tutik P., M.Si. TINJAUAN JENIS KELAMIN TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DOSEN BERBAGAI PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. [Experiment/Research]
|
Text
Regina_Tutik_P.pdf Download (14kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1). Seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosional (EQ) yang dimiliki oleh dosen MIPA laki-laki dan perempuan dan (2) Adakah perbedaan kecerdasan emosional (EQ) antara dosen MIPA laki-laki dengan perempuan dari berbagai Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta? Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, karena tidak ada perlakuan dan pengkondisian khusus pada sampel maupun populasi. Variabel yang akan diteliti adalah kecerdasan emosional (EQ) dosen MIPA laki-laki dan perempuan dari berbagai Perguruan Tinggi di DIY Kecerdasan emosional (EQ) yang dimaksud adalah skor kecerdasan emosional yang diperoleh setelah dosen yang menjadi sampel menjawab pernyataan yang ada dalam lembar angket kecerdasan emosional yang berisi tentang aspek-aspek kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk : mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen MIPA yang berasal dari Perguruan Tinggi di DIY. Sampel dalam penelitian ini sebanyak ±15 dosen untuk setiap Perguruan Tinggi, sehingga jumlah sampel seluruhnya sebanyak 141 dosen terdiri atas 72 pria dan 69 wanita. Dosen tersebut berasal dari UST (16), UNY (22), UGM (14), UMY (16), UAD (16), UPN (16), UII (7), USD (16), UIN (13), dan UNWAMA (15). Sampel diambil secara purpossive random sampling, artinya pengambilan sampel dengan mempertimbangkan rasio jenis kelamin dosen (laki-laki dan perempuan) untuk setiap Perguruan Tinggi yang termasuk dalam populasi. Selain itu juga melihat latar belakang pendidikan dosen dan matakuliah yang diajarkan yaitu bidang MIPA. Pada penelitian ini digunakan satu instrumen berupa angket yang diadaptasi dari penelitian Ridwan Saptoto (2002). Setiap pernyataan terdapat 5 jawaban pilihan, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak pasti (TP), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 dan pernyataan negatif sebaliknya. Data skor total kecerdasan emosional diambil dengan cara memberi angket kepada dosen sebagai sampel. Dosen diminta mengisi angket sesuai petunjuk. Data berupa skor total kecerdasan emosional diolah secara kualitatif. Skor rata-rata setiap aspek dan seluruh aspek yang diperoleh dikonversikan secara kualitatif dengan kriteria konversi yang diadaptasi dari Robert Ebel L. (1972 : 266). Berdasarkan konversi tersebut maka dapat disimpulkan seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosional (EQ) dosen MIPA se-DIY, baik untuk tiap aspek maupun untuk keseluruhan aspek. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan EQ yang dimiliki dosen MIPA laki-laki dan perempuan secara keseluruhan maupun untuk masing-masing aspek dilakukan analisis statistik berupa Uji beda yaitu Uji-t. Berdasarkan perhitungan diperoleh harga thitung sebesar 0,385, sedangkan harga ttabel pada derajat kebebasan 68 dan taraf signifikansi 1% sebesar 0,701. Oleh karena thitung lebih kecil dari ttabel, maka berarti tidak ada perbedaan yang signifikans antara skor EQ antara dosen pria dan wanita. Berdasarkan rerata skor total seluruh aspek kecerdasan emosional (EQ) yang dijaring lewat pernyataan-pernyataan dalam angket menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dosen laki-laki sangat tinggi (79,6%) sedang dosen perempuan tinggi (78,2%). Perbedaan skor yang relatif sangat kecil (1,4%) menunjukkan bahwa hampir tidak ada perbedaan antara keduanya. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji-t yang menunjukkan tidak adanya perbedaan EQ dari kedua kelompok dosen berdasarkan jenis kelamin ini meskipun bila ditinjau pada masing-masing aspek terdapat perbedaan rerata skor untuk pria dan wanita. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Tingkat kecerdasan emosional (EQ) yang dimiliki oleh dosen MIPA pria dan wanita dari berbagai Perguruan Tinggi di DIY memiliki skor rerata berturut-turut 79,6% (kriteria sangat tinggi) dan 78,2% (kriteria tinggi), (2) Secara statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kecerdasan emosional (EQ) yang signifikan antara dosen MIPA pria dan wanita meskipun bila dilihat masing-masing aspek maka hanya aspek “kemampuan untuk mengelola emosi diri” saja yang tidak berbeda. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan adanya penelitian lebih lanjut terhadap sampel yang bukan hanya dosen MIPA tetapi dosen berbagai bidang ilmu, dan juga tidak hanya dosen, tetapi profesi lain, khususnya profesi dimana peran serta perempuan atau laki-laki dirasakan tidak seimbang dari segi kuantitas. Hal ini sebagai informasi penting bagi instansi terkait mengenai ada tidaknya perbedaan EQ tenaga kerja yang mereka pekerjakan selama ini. Selain itu informasi tentang besarnya EQ yang dimiliki tenaga kerja juga bermanfaat dalam memanajemen profesionalisme mereka. FMIPA, 2007 (PEND. KIMIA)
Item Type: | Experiment/Research |
---|---|
Subjects: | Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) > Jurusan Pendidikan Kimia > Kimia |
Depositing User: | Jurusan Kimia |
Date Deposited: | 06 Sep 2012 14:30 |
Last Modified: | 06 Sep 2012 14:30 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/5305 |
Actions (login required)
View Item |