Patterns Boarding School Education and Radicalism.

Malik, Abdul (2016) Patterns Boarding School Education and Radicalism. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-abdul-malik-13703261001.swf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (a) mengungkap dan menganalisis kultur pendidikan dan radikalisme yang ada dalam pesantren, (b) Mengungkapkan dan memahami kultur pendidikan pesantren yang cenderung pada radikalisme. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, subyek penelitian terdiri atas Guru (ustad) agama Islam di pesantren al-Madinah, pengelola, dan pemimpin pesantren, santri yang berada di pesantren tersebut. Selain itu juga, orang tua santri, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta oknum-oknum radikal (terduga teroris) versi polisi baik yang ada dalam penjara, maupun yang sudah dikeluarkan. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif secara interaktif maju berkelanjutan diantara pengumpulan data, pengorganisasian data, identifikasi konsep, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan tiga temuan. Pertama, Pola pendidikan yang diterapkan dalam pesantren tersebut cenderung bersifat indoktrinatif dan ekslusif. Dimana para ustad sangat menekankan pola pendidikan satu arah, dalam pengertian seorang ustad sebagai pusat dari proses pendidikan. Proses belajar indoktrinasi tersebut menempatkan santri sebagai objek belajar, artinya santri hanya dianjurkan untuk menerima secara take for granted apa yang diajarkan. Kedua, Kultur pesantren yang cenderung pada radikalisme, sejauh ini tidak hanya dapat diukur dari adanya kurikulum jihad atau lainnya akan tetapi dapat diamati dari muatan hidden curriculum yang cenderung dapat diukur lewat gejala dan ekspresi perilaku santri dan ustad. Misalnya segala perangkat nilai, pemikiran, syimbol, sistem, pola, proses pendidikan dan tradisi yang melekat dalam seluruh kegiatan, baik pada aspek yang dapat di amati (tangible) seperti perilaku fisik, bangunan, sikap fanatik, dan syimbol maupun yang tidak teramati (intangible) seperti aspek motivasi, keyakinan, antusisme, ideologi, niat, keberkahan, pemikiran, dan aspek rasa. Ketiga, Sementara faktor utama stigmatisasi radikal terhadap pendidikan pesantren tersebut adalah adanya hubungan organisatoris antara pesantren tersebut dengan organisasi dakwah Islam di luar pesantren seperti JAT dan JAS. Selain itu mayoritas ustad yang mengajar di pesantren tersebut merupakan anggota aktif dari anggota organisasi tersebut. Selanjutnya para ustad tersebut memiliki hubungan jaringan intelektual dan ideologis dengan pesantren yang ada di Solo Jawa Tengah.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Pesantren, kultur, pendidikan, radikalisme
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 23 Mar 2017 04:01
Last Modified: 28 May 2021 06:54
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48265

Actions (login required)

View Item View Item