Pendidikan Kejuruan Berbasis Pesantren: Studi Kasus pada SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo Magelang.

Rochayati, Umi (2017) Pendidikan Kejuruan Berbasis Pesantren: Studi Kasus pada SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo Magelang. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-umi-rochayati-13702261007.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsepsi komunitas pesantren tentang pendidikan kejuruan di SMK Syubbanul Wathon, sistem pendidikan, kultur sekolah, figur keteladanan, peran orang tua, masyarakat sekitar dan DUDI, serta merumuskan model pendidikan kejuruan berbasis pesantren. Penelitian ini dilaksanakan di SMK SW Tegalrejo Magelang menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Pembangkitan data menggunakan teknik interview, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Informan penelitian meliputi ketua yayasan Syubbanul Wathon, pengasuh pesantren, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, ustad, staf tata usaha, pengurus asrama, santri, orang tua santri, tokoh masyarakat, dan perwakilan DUDI. Teknik analisis data mengacu pada analisis interaktif model Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendidikan menurut konsepsi komunitas pesantren adalah ngluru ngilmu yang mengandung makna keikhlasan antara guru dan santri; (2) Pendidikan kejuruan berbasis pesantren di SMK SW meliputi konteks, input, proses, output, dan outcome; (3) Kultur sekolah pada lapisan artifak dalam dimensi perilaku ditunjukkan oleh warga sekolah melalui: (a) kultur islami; (b) kultur etos kerja; (c) religius; (d) jujur dan (e) toleransi. Kultur sekolah pada lapisan artifak dalam dimensi fisik dilakukan melalui: (a) dukungan sarana dan prasarana sekolah; (b) kebiasaan untuk menjaga kebersihan. Kultur sekolah pada lapisan artifak dalam dimensi verbal ditunjukkan melalui: (a)dokumen sekolah; (b) perolehan piagam/piala; (c) tata tertib; (d) program sekolah. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan pada santri meliputi: (a) cara berbusana; (b) kedisiplinan; (c) kemandirian; (d) kesederhanaan; (e) toleransi; (f) rendah hati; (g) kerja sama; (h) ketulusan; (i) budaya bersih; (j) membiasakan dengan boso kromo; (k) religius; dan (l) senyum; (4) Kiai menerapkan pola kepemimpinan kharismatik, tradisional, dan visioner; (5) Masyarakat memiliki peran aktif dalam pengembangan pendidikan kejuruan di SMK SW; (6) Model pendidikan kejuruan berbasis pesantren di SMK SW terdiri dari implementasi pendidikan, kultur pesantren, kultur sekolah, dan landasan agama. Ke-empatnya membangun suatu pendidikan kejuruan berbasis pesantren untuk menghasilkan output pendidikan sebagai insan kamil yang memiliki keterampilan vokasional, religiusitas kuat, akhlak mulia, mandiri, disiplin, serta terampli berbahasa asing.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Kejuruan, Pesantren, SMK Syubbanul Wathon
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Kejuruan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Depositing User: Perpustakaan Pascasarjana
Date Deposited: 23 Mar 2017 03:37
Last Modified: 22 Aug 2022 00:59
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/48264

Actions (login required)

View Item View Item