Pengembangan Model Asesmen Teman Sejawat Kompetensi Akuntansi Berbasis Model Pembelajaran Kolaboratif: Uji Empirik Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS – FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Suratno, Suratno (2009) Pengembangan Model Asesmen Teman Sejawat Kompetensi Akuntansi Berbasis Model Pembelajaran Kolaboratif: Uji Empirik Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS – FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-suratno-037126001.swf

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model asesmen teman sejawat (ATS) pada latar pengelolaan pola belajar kolaboratif (PBK) disingkat menjadi model ATS-PBK, kemudian melakukan pengujian tentang adaptabilitas dan keefektifan model tersebut dalam pengajaran matakuliah Akuntansi Perusahaan Jasa. Model ini dirancang untuk mengubah kultur pembelajaran konvensional dan untuk mengungkap kompetensi generik kemampuan pemecahan masalah bidang Akuntansi Perusahaan Jasa dari segi proses dan hasil belajar. Kemampuan generik pemecahan masalah terdiri dari (1) kemampuan pengenalan pola, (2) kemampuan menggunakan prosedur pemecahan masalah, dan (3) kemampuan menemukan prosedur baru pemecahan masalah. Prosedur pengembangan meliputi dua tahap: pengembangan model dan penerapan model, mengacu pada model spiral dari Cennamo dan Kalk (2005). Tahap pengembangan mencakup kegiatan analisis kebutuhan tentang asesmen dan hakikat belajar kompetensi Akuntansi, rancangan preskripsi model ATS, PBK dan sampel program pembelajaran (SPP), uji perorangan dan review ahli. Tahap penerapan model mencakup uji kelompok kecil dan uji validasi model. Uji validasi model menggunakan desain quasi-experiment pola pre-and posttest design. Subjek penelitian adalah dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Unlam dengan pembanding mahasiswa dan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi FISE UNY. Instrumen pengumpulan data terdiri dari (1) lembar observasi proses belajar mengajar, (2) lembar refleksi dan evaluasi PBM, (3) angket analisis kebutuhan tentang asesmen pengajaran Akuntansi, dan (4) angket analisis kebutuhan dan identifikasi penguasaan kompetensi Akuntansi. Instrumen perlakuan terdiri dari (1) tiga macam tes kemampuan pemecahan masalah., (2) angket skala lajuan kemampuan kerjasama kolaboratif, (3) rubrik penilaian analitik berbentuk audit check sheet dan complete cycle problem, dan (4) log dan jurnal belajar. Panel ahli ditempuh untuk analisis kebutuhan tentang asesmen, dilengkapi dengan teknik kesepakatan Cohen’s Kappa. Teknik analisis data untuk uji validasi model menggunakan statistik multivariat teknik GLM Repeated Measures dan statistik non-parametrik. Untuk generalisasi terapan ATS pada faset yang lebih luas, digunakan pendekatan teori generalizability. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis adalah: (1) preskripsi model ATS dikembangkan searah dengan preskripsi model PBK dan model pengorganisasian materi berupa SPP berdasarkan pengkajian “Pola Dasar Struktur Kegiatan Kolaboratif Proses Pemecahan Masalah”, (2) model ATS secara signifikan lebih unggul daripada model asesmen konvensional dalam meningkatkan penguasaan kemampuan generik pemecahan masalah, penguasaan kemampuan pengenalan pola pemecahan masalah (analog) dan kemampuan menggunakan prosedur pemecahan masalah (relate), tetapi tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam meningkatkan penguasaan kemampuan menemukan prosedur baru pemecahan masalah (novelty), baik pada kelompok mahasiswa yang memiliki AQ tinggi mau pun pada kelompok mahasiswa AQ rendah, dan pada kelompok mahasiswa yang memiliki LK tinggi mau pun pada kelompok mahasiswa LK rendah, (3) model ATS tidak selalu tepat untuk mengungkap penguasaan kemampuan pemecahan masalah yang bersifat novelty, khusus untuk ini perlu memperhatikan kondisi dan karakteristik orientasi lokus kendali dan kreativitas individu mahasiswa, (4) berdasarkan pengkajian pada keefektifan kelas, pencapaian tujuan pengajaran dan refleksi pengalaman belajar mahasiswa, model ATS memiliki kelayakan, adaptabilitas dan keberfungsian yang signifikan sebagai asesmen pelengkap untuk mengubah tradisi kultur belajar-mengajar konvensional meskipun hasil ATS tidak terlepas dari adanya bias kultur, (5) bobot proporsi ATS yang ideal untuk dosen berkisar antara 50% sampai 75%, dan untuk mahasiswa berkisar antara 50% sampai dengan 90%, dan (6) model ATS dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan kerjasama kolaboratif di antara individu dan kelompok dalam belajar.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: asesmen teman sejawat, akuntansi
Subjects: Pendidikan > Teori dan Praktek Pendidikan
Ilmu Sosial > Ekonomi > Akuntansi
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 13 Mar 2017 04:03
Last Modified: 29 Jan 2019 03:46
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47884

Actions (login required)

View Item View Item