Pengembangan Pola Pendidikan Nilai Humanis-Religius pada Diri Siswa Berbasis Kultur Madrasah di MAN Wates 1 Kulon Progo

Subiyantoro, Subiyantoro (2010) Pengembangan Pola Pendidikan Nilai Humanis-Religius pada Diri Siswa Berbasis Kultur Madrasah di MAN Wates 1 Kulon Progo. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-subiyantoro-06703261006.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini bermaksud menemukan pola pendidikan nilai humanis-religius berbasis kultur madrasah di MAN Wates 1 Kulon Progo. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik nilai-nilai humanis-religius siswa di Madrasah Aliyah se- Kabupaten Kulon Progo, (2) mengetahui pola pendidikan nilai yang telah diterapkan, (3) menemukan pola pendidikan nilai humanis-religius yang efektif di madrasah, dan (4) mengetahui perubahan yang terjadi di madrasah dan siswa setelah dilakukan pendidikan nilai humanis-religius. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dengan pendekatan kualitatif. Sampel sumber data diperoleh secara purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan datanya dengan teknik pengamatan, wawancara mendalam (in-depth interview), catatan lapangan, dan penggunaan dokumen; sedangkan uji keabsahan data terutama dengan triangulasi; disamping itu juga digunakan angket sebagai pendukung. Analisis data bersifat induktif/kualitatif, proses analisis data dengan metode Miles and Huberman, sedangkan tahapan analisisnya dengan model Spradley; dalam analisis data ini juga dilengkapi dengan analisis statistik deskriptif. Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi, memotret kultur Madrasah Aliyah se-Kabupaten Kulon Progo, menganalisis, menemukan makna serta menemukan desain spesifikasi produk. Setelah spesifikasi produk tersebut divalidasi melalui proses Focused Group Discussion (FGD), maka kemudian diujicobakan di MAN Wates 1, melalui treatment di bidang kultur, berupa material culture, dan behavioral culture, selama 6 (enam) bulan. Setelah revisi desain, maka ditemukan produk akhir berupa “Pola Pendidikan Nilai Humanis-Religius Berbasis Kultur Madrasah”. Hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. (1) Aktualisasi nilai humanis-religius para siswa pada pendidikan Madrasah Aliyah di Kulon Progo masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan adanya karakteristik nilai religiusitas siswa yang tidak utuh, yakni baru sebatas dimensi “ritual” dan dimensi “ilmu”. Dimensi “iman”, “eksperiensial”, dan “konsekuensial” belum menyatu utuh dalam diri siswa. (2) Pola pendidikan nilai humanis-religius yang dilaksanakan pada pendidikan Madrasah Aliyah yang ada di Kulon Progo, masih terbatas pada pola-pola pendidikan konvensional seperti yang dikenal pada madrasah pada umumnya. (3) Pola pendidikan nilai humanis-religius pada diri siswa berbasis kultur madrasah ini, dilakukan dengan langkah-langkah: (a) memotret kultur madrasah, yang meliputi material culture dan behavioral culture, yang pada akhirnya ditemukan kultur positif dan negatif; (b) penentuan visi dan misi madrasah, yang berdasar visi tersebut, ditentukan misi dalam wujud rancangan program dalam bidang artifak; dan (c) pendidikan nilai humanis-religius dirancang dan dilaksanakan melalui saluran kultur madrasah. (4) Hasil perubahan yang terjadi pada perilaku siswa setelah dilakukan treatment pengembangan kultur madrasah adalah sebagai berikut: (a) Aktualisasi nilai religius meningkat. Hal tersebut ditandai dengan pelaksanaan shalat meningkat, terutama frekuensi kelengkapan shalat lima waktu dan shalat malam. Peningkatan tersebut juga diikuti dimensi-dimensi yang lain, yakni dimensi iman, dimensi penghayatan, dimensi ilmu dan dimensi konsekuensi keagamaan. Aktualisasi nilai humanis meningkat; terlihat pada peningkatan aktualisasi nilai kebebasan bertanggung jawab, nilai kejujuran, nilai kedisiplinan, nilai rasa aman serta kreativitas siswa; (b) Sikap peserta didik menjadi lebih “terbuka” dan “dekat” dengan pendidik. Hal ini membuka peluang bagi pendidik untuk melakukan pendampingan dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih optimal; (c) Temuan di lapangan menunjukkan bahwa, ada sekelompok siswa yang sulit mengikuti norma-norma yang ada, baik norma agama, norma sosial, maupun norma ketertiban madrasah. Hal tersebut lebih disebabkan oleh karakter siswa yang terbentuk terutama dari faktor keluarga dan teman pergaulan siswa. Sekelompok siswa tertentu dalam pola pendidikan, memerlukan media maupun kegiatan pendidikan yang lain, tidak bisa diperlakukan secara umum seperti siswa pada umumnya.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: pendidikan nilai, humanis-religius
Subjects: Pendidikan > Filsafat dan Sosiologi Pendidikan
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Ilmu Pendidikan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 11 Mar 2017 05:43
Last Modified: 11 Oct 2022 04:17
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/47841

Actions (login required)

View Item View Item