PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN ANAK-KANAK

Tadkiroatun Musfiroh, S. Pd., M. Hum. (2006) PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN ANAK-KANAK. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
Tadkiroatun_Musfiroh.pdf

Download (10kB) | Preview

Abstract

Target akhir penelitian adalah terwujudnya suatu model pengenalan bahasa tulis untuk anak KB dan TK. Penelitian di¬lakukan selama tiga tahun. Penelitian tahun pertama ini bertujuan untuk menggali permasalahan di lapangan terkait dengan bentuk dan proses pengenalan bahasa tulis yang terjadi saat ini, wujud capaian tahap perkembangan berbahasa tulis ekspresif dan reseptif anak, dan masalah yang terjadi dalam proses pengenalan bahasa tulis di KB dan TK. Desain penelitian ini adalah research and development Borg And Gall (2003) dengan beberapa penyesuaian. Subjek utama adalah 171 pendidik di KB dan TK di DIY dan Jawa Tengah di wilayah pedesaan, pinggiran, dan perkotaan. Subjek lain adalah adalah 233 anak KB dan TK di DIY dan Jawa Tengah. Data diperoleh dengan berbagai metode, yakni observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Dilakukan juga studi literatur. Data wawancara ditranskrip secara ortografis, data audio visual disatukan dengan data catatan lapangan, data hasil ekspresi tulis anak didokumentasikan melalui scan. Validitas data diperoleh dengan intrarater dan interrater. Hasil penelitian menunjukkan hasil berikut. Pertama, bentuk pengenalan bahasa tulis reseptif yang dilakukan pendidik meliputi hafalan huruf, identifikasi bentuk huruf, pembacaan cerita, latihan mengeja, instruksi membaca buku, pemajangan media di kelas, pemanfaatan pajanan, dan permainan membaca; bentuk pengenalan bahasa tulis ekspresif dilakukan dengan pengenalan huruf demi huruf dengan berbagai cara, pengenalan kata dan silabel, serta pelibatan anak. Pada saat pengenalan bahasa tulis, anak mengalami berbagai hambatan. Kedua, wujud capaian bahasa tulis reseptif anak KB adalah tahap self concept, bridging reader stage, dan sebagian kecil mencapai take-off reader, Sebagian besar anak TK A mencapai tahap bridging reader stage dan take off reader, dan sebagian masih berada pada tahap self concept. Anak TK B mencapai tahap bridging reader stage dan take off reader, dan sebagian kecil telah mencapai tahap independen reader stage. Wujud capaian bahasa tulis ekspresif anak KB adalah huruf acak, dan sebagian kecil masih pada tahap cakar ayam, sebagian kecil lain sudah mencapai tahap menulis fonetik, dan tahap ejaan awal; Anak TK A sebagian besar mencapai tahap huruf acak, tahap menulis fonetik, dan sebagian kecil telah mencapai tahap ejaan awal dan ejaan transisi; Anak TK B umumnya berada pada tahap menulis fonetik, ejaan awal, dan ejaan transisi, serta sebagian kecil baru pada tahap huruf acak. Ketiga, masalah pengenalan bahasa tulis di KB dan TK disebabkan oleh faktor (1) latar belakang pengetahuan guru tentang pendidikan AUD meliputi pengetahuan tentang makna bahasa tulis, prinsip perkembangan AUD, penguasaan dan penerapan metode, (2) orientasi pengenalan bahasa tulis yang cenderung akademik, berorientasi hasil, dan defisit perspektif, (3) kemampuan guru dalam mengidentifikasi dan menganalisis kasus yang ditemui, dan (4) kemampuan guru dalam memecahkan kasus metodik meliputi : langkah mengatasi kesulitan berbahasa tulis anak, upaya pengembangan kemampuan berbahasa tulis anak, upaya mengatasi penolakan anak belajar bahasa tulis, dan cara memperkenalkan bahasa tulis pada anak. FBS, 2006 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA)

Item Type: Experiment/Research
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa dan Sastra Indonesia
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Eprints
Date Deposited: 31 Aug 2012 14:06
Last Modified: 20 Sep 2012 11:53
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/4718

Actions (login required)

View Item View Item