KAJIAN FOLKLOR UPACARA ADAT MERTITANI DI DUSUN MANDANG DESA SUCEN KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG

Sulistiyono, Edi (2013) KAJIAN FOLKLOR UPACARA ADAT MERTITANI DI DUSUN MANDANG DESA SUCEN KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG. S1 thesis, FBS UNY.

[img]
Preview
Text
Edi Sulistiyono_07205244112.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Kajian Folklor Upacara Adat Mertitani di Dusun Mandang, Desa Sucen, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah” Oleh Edi Sulistiyono NIM 07205244112 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan setting tempat penelitian upacara tradisi Mertitani, asal-usul diadakannya upacara tradisi Mertitani, prosesi jalannya upacara tradisi mertitani, makna simbolik sesaji dalam upacara tradisi Mertitani, dan fungsi upacara tradisi Mertitani bagi masyarakat pendukungnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipasi, wawancara mendalam dengan sesepuh, pinisepuh dan warga Dusun Mandang yang terlibat serta memiliki pengetahuan tentang upacara tradisi Mertitani. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan alat bantu perekam, catatan wawancara, kamera foto dan alat tulis. Analisis data yang digunakan adalah kategorisasi dan perbandingan berkelanjutan. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Lokasi penelitian upacara Mertitani terletak di Dusun Mandang, Desa Sucen, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. (2) Asal-usul upacara tradisi Mertitani berawal dari cerita para sesepuh. Upacara ini sudah berlangsung sejak jaman nenek moyang dan sampai sekarang masih masih dipertahankan keberadaanya oleh masyarakat Dusun Mandang. (3) Rangkaian upacara tradisi Mertitani meliputi: (a) Persiapan selamatan, yaitu mempersiapkan masakan yang digunakan genduri Mertitani (b) pemberian doa dan pembuatan sesaji Mertitani yang berwujud nasi tumpeng, golong besar, golong kecil, bubur merah, bubur putih, ingkung, sesaji ancak, beras kapirata, dan dukut sewu (c) pelaksanaan tasyakuran kegiatan inti tahlilan yang meliputi pembukaan, sambutan dan pembacaan sholawat, dan pembacaan doa tahlil ahli kubur (d) penutup yaitu genduri Mertitani (e) Makna simbolik sesaji dalam upacara tradisi Mertitani yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan akan suksesnya pertanian, supaya warga masyarakat diberikan keselamatan dalam bertani. (5) Fungsi upacara tradisi Mertitani tersebut yaitu (a) fungsi spiritual, (b) fungsi sosial, (c) fungsi pelestarian tradisi.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Kajian Folklor, Upacara Adat Mertitani,
Subjects: Bahasa dan Sastra > Bahasa Jawa
Divisions: Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) > Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Admin Pendidikan Bahasa Jawa FBS
Date Deposited: 08 Dec 2016 03:13
Last Modified: 24 Sep 2020 04:13
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/44423

Actions (login required)

View Item View Item