Nurhayati, Siti (2016) Nasionalisasi dan Dinamika Bank Tabungan Negara Tahun 1950-1968. S1 thesis, FIS.
Slideshow (Skripsi Digital)
Skripsi Full 12407144019.swf Download (4MB) |
Abstract
Bank Tabungan Negara pertama kali didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1898 dengan nama Postspaarbank. Tujuan awal didirikannya adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia agar terbiasa menabung, selain itu Postspaarbank juga memfokuskan usahanya pada pengumpulan dana dalam bentuk tabungan. Pada masa pemerintahan Jepang, Postspaarbank diubah namanya menjadi Tyokin Kyoku namun bank ini kemudian mengalami kemunduran. Pemerintah Indonesia mengeluarkan UUDr tahun 1950 yang menyatakan bahwa Postspaarbank diambil alih kekuasaannya sebagai bank milik pemerintah dengan nama Bank Tabungan Pos. Selama tahun 1950-1968 Bank Tabungan Negara mengalami dinamika dalam perkembangannya. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui awal mula munculnya Bank Tabungan Negara, proses nasionalisasi dan dinamika Bank Tabungan Negara tahun 1950-1968, serta reorganisasi yang terjadi pada Bank Tabungan Negara. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis yang melalui empat tahap. Tahap pertama yaitu heuristik atau pengumpulan data dan sumber-sumber sejarah yang berkaitan dengan objek penelitian. Sumber-sumber yang didapatkan berasal dari ANRI, Perpusnas, Perpus Pusat UGM dan lain-lain. Tahap kedua, kritik sumber atau verifikasi yaitu pengkajian terhadap keaslian dan kredibilitas sumber yang diperoleh. Tahap ketiga, interpretasi atau penafsiran yaitu memaknai keterkaitan antara fakta-fakta yang telah didapat. Tahap keempat, historiografi atau penulisan yang menghasilkan karya sejarah dalam bentuk skripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Tabungan Negara selama tahun 1950-1968 beberapa kali berganti nama dan berubah fungsi. Pada tahun 1950, Postspaarbank resmi dinasionalisasi dengan nama Bank Tabungan Pos di bawah pengawasan Kementrian Perhubungan. Pada tahun 1964, pemerintah mengganti nama Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara dan menempatkan BTN dibawah pengawasan Menteri Urusan Bank Sentral. Pada tahun 1965, BTN diintegrasi ke dalam Bank Sentral dengan nama Bank Negara Indonesia Unit V, hal ini dilakukan sehubungan dengan usulan pendirian Bank Tunggal. Pada tahun 1968, sistem Bank Tunggal dihapuskan dan BTN kembali menjadi bank tabungan yang bersifat mandiri. Selama tahun 1950-1968 Bank Tabungan Negara mengalami peningkatan saldo dan juga nasabah. BTN juga banyak memberi pinjaman pada daerah-daerah otonom untuk pembangunan sarana penunjang kegiatan perekonomian. Kata Kunci: Bank Tabungan Negara, Nasionalisasi, Bank Tabungan Pos.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Sosial > Sejarah |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Admin Pendidikan Sejarah FIS |
Date Deposited: | 03 Nov 2016 00:35 |
Last Modified: | 30 Jan 2019 11:39 |
URI: | http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/43144 |
Actions (login required)
View Item |