Upaya Masyarakat Dalam Melestarikan Kesenian Kuda Lumping di Dusun Tegaltemu, Kelurahan Manding, Kabupaten Temanggung

Rantiksa, Bangkit (2016) Upaya Masyarakat Dalam Melestarikan Kesenian Kuda Lumping di Dusun Tegaltemu, Kelurahan Manding, Kabupaten Temanggung. S1 thesis, FIS.

[img] Slideshow (Skripsi Digital)
Skripsi Full 12413241047.swf

Download (1MB)

Abstract

Kuda Lumping merupakan suatu tarian yang menggambarkan gerakan-gerakan kuda. Kuda lumping juga disebut Jaran Kepang dalam bahasa jawa karena tarian ini menggunakan alat peraga berupa Jaranan (kuda-kudaan) yang bahannya dibuat dari Kepang (bambu yang dianyam). Kesenian Kuda Lumping ini sudah ada dan diwarisakan secara turun-temurun. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya masyarakat, bentuk partisipasi masyarakat serta faktor yang menyebabkan masyarakat melestarikan Kesenian Kuda Lumping di Dusun Tegaltemu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling dan Snowball Sampling. Subjek penelitian terdapat 8 informan yang terdiri dari 3 warga yang terlibat dalam pertunjukan, 4 warga sekitar (tidak terlibat dalam pertunjukan), dan 1 tokoh masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, serta kepustakaan. Adapun validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukan adanya upaya masyarakat dalam melestarikan Kesenian Kuda Lumping yang dilakukan dengan cara: (1) Usaha Kreativitas, (2) Upaya Pembinaan, serta (3) Upaya Pelestarian. Pelestarian kesenian Kuda Lumping ini dapat terus berlanjut jika berbasis pada kekuatan dalam, kekuatan lokal, dan kekuatan swadaya yaitu masyarakat itu sendiri. Bentuk partisipasi masyarakat dalam melestarikan Kesenian Kuda Lumping yaitu berupa: (1) Partisipasi Pikiran, (2) Partisipasi Tenaga, (3) Partisipasi Keahlian, dan yang terakhir (4) Partisipasi Uang. Adapun Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat melestarikan Kesenian Kuda Lumping, adalah: (1) Faktor Sosial dan (2) Faktor Ekonomi, setelah dikaji menggunakan Teori Tindakan Sosial muncul faktor-faktor lain yaitu sebagai berikut: (1) Faktor Status Sebagai Warga Masyarakat, (2) Memiliki Tugas saat Acara, (3) Perasaaan Senang, (4) Melestarikan Budaya. Upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat sebagian besar didorong oleh rasa memiliki dan keinginan melestarikan budaya karena merupakan warisan pendahulu. Kata Kunci: Kesenian Kuda Lumping, Upaya Pelestarian, Dusun Tegaltemu

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi Antropologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik (FISHIPOL) > Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Admin Pendidikan Sosiologi FIS
Date Deposited: 27 Oct 2016 01:00
Last Modified: 30 Jan 2019 11:35
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42884

Actions (login required)

View Item View Item