Pengembangan Tes Diagnostik untuk Mengungkap Kesulitan Siswa dalam Memahami Reproduksi Sel

Suwarto, Suwarto (2011) Pengembangan Tes Diagnostik untuk Mengungkap Kesulitan Siswa dalam Memahami Reproduksi Sel. S3 thesis, UNY.

[img] Text
disertasi-suwarto-04701261013.pdf
Restricted to Registered users only

Download (20MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan tes diagnostik untuk mengungkap kesulitan siswa dalam memahami reproduksi sel, (2) memperoleh karakteristik tes diagnostik yang telah dikembangkan, (3) memperoleh analisis kesulitan siswa tentang reproduksi sel, (4) mengetahui miskonsepsi yang dimiliki siswa dalam memahami reproduksi sel, dan (5) mengetahui penyebab miskonsepsi reproduksi sel yang dimiliki siswa. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pengembangan dan tahap penerapan produk. Tahap pengembangan: validasi pakar 1, workshop, dan validasi pakar 2. Tahap penerapan: review ahli dan uji perorangan, uji-kelompok kecil, dan penerapan diagnostik. Review ahli dan uji perorangan dilakukan di SMAN 1 Weru, uji-kelompok kecil dilakukan di SMAN 1 Tawangsari, penerapan diagnostik di SMAN 1 Tawangsari dan SMA Veteran 1 Sukoharjo. Penelitian ini melibatkan 491 siswa, 60 guru biologi yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), 7 pakar, dan 10 dosen. Analisis tahap pengembangan produk dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis data hasil validasi produk oleh para ahli terhadap Tes Diagnostik Berbentuk Uraian (TDBU), Rubrik Untuk Mendiagnosis Kesulitan Belajar Siswa (RUMKBS), Diagnostic Test Software (DTS), manual DTS dan hasil penilaian siswa terhadap TDBU. Analisis pada tahap penerapan produk untuk mengetahui perkembangan prototipe TDBU, RUMKBS, DTS, dan manual DTS. Hasil penelitian: (1) Telah dikembangkan tes diagnostik untuk mengungkap kesulitan siswa dalam memahami reproduksi sel melalui: (a) validasi pakar 1, (b) workshop, (c) validasi pakar 2, (d) conducting pilot test, (e) pengembangan program DTS dan manual DTS, (f) uji perorangan, review ahli, uji kelompok kecil, dan (g) penerapan diagnostik. Penguasaan konsep prasyarat diperlukan untuk menguasai konsep yang lebih luas sebagai dasar pengembangan tes diagnostik. (2) Karakteristik tes O, P, dan Q masing-masing memiliki butir soal dengan 4-5, 2-10, dan 2-11 tingkat kesulitan. (3) Analisis kesulitan siswa: (a) analisis materi reproduksi sel, (b) concept map, (c) pernyataan-pernyataan yang ideal, (d) learning continuum, (e) TDBU, (f) RUMKBS, (g) DTS, dan (h) manual DTS. (4) Miskonsepsi siswa: (a) amitosis, (b) mitosis, dan (c) meiosis. (5) Penyebab miskonsepsi adalah karena siswa tidak memahami: (a) proses pembelahan amitosis pada Amoeba, (b) proses pembelahan sel secara amitosis, (c) pembelahan mitosis pada sel haploid dan diploid, (d) hasil pembelahan mitosis dan meiosis, (e) gambar dan penjelasan keadaan sel pada saat profase dan telofase, (f) peristiwa yang terjadi pada G1, S, dan G2 interfase, (g) ciri-ciri yang tampak pada setiap fase pembelahan mitosis, (h) identifikasi label pada fase-fase pembelahan mitosis, (i) identifikasi gambar fase pembelahan mitosis di dalam sel, (j) karakteristik fase-fase pembelahan mitosis pada sel yang sedang membelah, (k) penerapan mitosis dan meiosis pada lalat buah betina, (l) tempat terjadinya meiosis pada tumbuhan, hewan, dan manusia, (m) perbedaan mitosis dan meiosis, (n) gambar dan penjelasan keadaan sel pada saat profase satu, profase dua, telofase satu dan telofase dua, dan (o) penjelasan keadaan sel pada saat anafase satu.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: tes diagnostik, kesulitan siswa
Subjects: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 17 Oct 2016 04:01
Last Modified: 04 Aug 2022 08:12
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42392

Actions (login required)

View Item View Item