IbM DESA SARIHARJO, NGAGLIK, SLEMAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI MINUMAN SARI SALAK PONDOH

Widarto, - and Jarwo, Jarwo Puspito and Lia Yuliana, M.Pd (2014) IbM DESA SARIHARJO, NGAGLIK, SLEMAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI MINUMAN SARI SALAK PONDOH. [Experiment/Research]

[img]
Preview
Text
01-LAPORAN AKHIR.pdf

Download (620kB) | Preview
[img]
Preview
Text
04-ABSTRAK.pdf

Download (48kB) | Preview

Abstract

Salah satu oleh-oleh khas Jogja adalah buah Salak Pondoh. Jenis salak ini banyak ditemui di lereng Gunung Merapi, wilayah Sleman. Dua kelompok usaha sudah mulai merintis pengolahan buah salak menjadi sari buah salak dalam kemasan. Kelompok usaha tersebut adalah “Omah Salakka” berlokasi di desa Sariharjo, Kec. Ngaglik dan “CV Agrosindo” yang berlokasi di desa Soka, Kec. Turi. Kedua kelompok usaha ini mengolah salak menjadi sari buah salak. Namun, saat ini kedua kelompok itu memiliki permasalahan yang mendasar, yakni sangat terbatasnya kemampuan produksi. Setiap kelompok hanya sanggup mengolah maksimal 300 kg buah salak per hari, atau sekitar 600 kg. Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka solusi meliputi dua hal, yaitu aspek produksi dan aspek manajemen. Solusi pada aspek produksi adalah memberi bantuan mesin dan alat produksi yang lebih hygienic dan aman. Solusi aspek produksi pada Omah Salakka adalah memberik bantuan satu unit Pompa Air untuk mempermudah produksi. Solusi aspek produksi pada CV Agrosindo adalah memberi bantuan alat produksi yang berkapasitas lebih besar.Solusi aspek manajerial adalah memberipenyuluhan dan pelatihan manajemen produksi dan manajemen pemasaran kepada kedua kelompok. Bantuan mesin dan alat dilakukan secara sharing dengan mitra. Tim pengabdi memberi bantuan sebagian peralatan yang dibutuhkan dan bantuan konsultasi teknis. Target dari kegiatan ini adalah kedua kelompok tersebut mampu mengolah 1 ton buah salak per hari, untuk dijadikan sari buah salak. Dengan demikian, apabila tiap 1 kg buah salak segar dapat diolah menjadi 16 kemasan gelas plastik isi 120 ml, maka dari kedua industri ini tiap hari akan dihasilkan 16.000 gelas isi 120, ml atau total produksinya 1.920 liter per hari. Pasca pemberian bantuan peralatan dan pelatihan manajemen ini kedua kelompok tersebut mampu mengolah rerata 800kg buah salak per hari, untuk dijadikan sari buah salak dan sirup salak. Artinya, dari target kenaikan kapasitas produksi pasca IbM: (1000-600) : 600 x 100% = 67%, hanya tercapai kenaikan produksi pasca IbM: (800-600) : 600 x 100% = 33%.

Item Type: Experiment/Research
Additional Information: Laporan Akhir PPM IbM 2014
Uncontrolled Keywords: Agroindustri, Sari Salak Pondoh
Subjects: LPPM
Divisions: LPPM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Depositing User: LPPM UNY
Date Deposited: 12 Oct 2016 05:59
Last Modified: 12 Oct 2016 05:59
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/42258

Actions (login required)

View Item View Item