Pembinaan Akhlak Mulia di MTs Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur NTB

Burhanuddin, Burhanuddin (2011) Pembinaan Akhlak Mulia di MTs Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur NTB. S2 thesis, UNY.

[img] Text
tesis-burhanuddin-09705251016.swf

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui upaya pembinaan akhlak mulia oleh kepala sekolah, guru, dan semua staf di MTs Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor, (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan akhlak mulia di MTs Muallimin Nahdlatul Wathan Pancor, (3) mengetahui hasil pembinaan akhlak mulia di MTs Muallimin Nahdlatul Wathan Pancor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan, yaitu kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa, yang penentuannya dilakukan secara purposif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Teknik analisis data dilakukan secara induktif dengan tahapan yaitu: (1) koleksi data, (2) reduksi data, (3) display data, dan (4) verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Upaya pembinaan akhlak mulia di MTs Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor dilakukan secara Islami dengan pola keterpaduan, melalui proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas. Metode pembinaan akhlak mulia yang diterapkan yaitu: inkulkasi (inculcation), keteladanan (modeling), fasilitasi (facilitation), dan pengembangan keterampilan (skill building) dengan pembiasaan. Evaluasi pembinaan akhlak mulia dilakukan dalam bentuk evaluasi hasil dan evaluasi proses. Peran guru dalam pembinaan akhlak mulia antara lain: pemberi teladan bagi siswa, penanam nilai, fasilitasi nilai, pengembang keterampilan, dan evaluator. Peran kepala sekolah antara lain: Perencana program, koordinator, motivator, supervisor, dan evaluator. 2) Faktor pendukungnya yaitu: Peran aktif kepala sekolah, peran aktif guru, peran aktif staf sekolah, sarana dan prasarana, dan program sekolah. Adapun faktor penghambatnya yaitu: Ketersediaan dana, lingkungan sekitar sekolah, jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah, siswa pindahan, dan kurangnya pemanfaatan fasilitas sekolah. 3) Kondisi akhlak mulia siswa dapat dilihat antara lain: mengucapkan salam, berjabat tangan, menjaga kebersihan, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru, peduli terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan, tidak berkata kasar, tidak suka mencontek saat ujian, dan adil dalam menyelesaikan masalah yang terjadi antar teman sebaya.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: pembinaan, akhlak mulia
Subjects: Ilmu Sosial > Pendidikan IPS
Divisions: Sekolah Pascasarjana (SPS) > Program Pascasarjana > Pendidikan IPS
Depositing User: Users 57 not found.
Date Deposited: 27 Sep 2016 08:49
Last Modified: 29 Jan 2019 08:49
URI: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/41729

Actions (login required)

View Item View Item